Artinya:"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat atas (Jika sudah mengamalkan Mujahadah Sholawat Wahidiyah selama 40 hari, maka dianjurkan Mujahadah 717 sehari sekali, kalau bisa bersama keluarga) - Untuk Mujahadah Usbuiyah ( Seminggu sekali bersama jama'ah sekampung) - Untuk mengawali Mujahadah Keuangan) - Mujahadah
Bacaan Sholawat Wahidiyah Latin, Bahasa Arab, Terjemahannya, Manfaatnya, Khasiat, Dan Artinya Yang Benar Bacaan Sholawat Wahidiyah Latin, Bahasa Arab, Terjemahannya, Manfaatnya, Khasiat, Dan Artinya Yang Benar Referensi terbaru di 2017 via web Artikel Islami. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Artikel Islami. Artikel ini di beri judul Bacaan Sholawat Wahidiyah Latin, Bahasa Arab, Terjemahannya, Manfaatnya, Khasiat, Dan Artinya Yang Benar. Konten ini untuk anda pembaca setia Bagikan juga postingan Bacaan Sholawat Wahidiyah Latin, Bahasa Arab, Terjemahannya, Manfaatnya, Khasiat, Dan Artinya Yang Benar terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Artikel Islami dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Artikel Islami di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Bacaan Sholawat Wahidiyah Latin, Bahasa Arab, Terjemahannya, Manfaatnya, Khasiat, Dan Artinya Yang Benar di bawah ini dari situs web Artikel Islami. Seputar Bacaan Sholawat Wahidiyah Latin, Bahasa Arab, Terjemahannya, Manfaatnya, Khasiat, Dan Artinya Yang Benar Terima kasih telah membaca Bacaan Sholawat Wahidiyah Latin, Bahasa Arab, Terjemahannya, Manfaatnya, Khasiat, Dan Artinya Yang Benar. Semoga pos dari situs web Artikel Islami berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Artikel Islami. Silakan berbagi ulasan Bacaan Sholawat Wahidiyah Latin, Bahasa Arab, Terjemahannya, Manfaatnya, Khasiat, Dan Artinya Yang Benar tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Artikel Islami melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Artikel Islami untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari Bacaan Sholawat Wahidiyah Latin, Bahasa Arab, Terjemahannya, Manfaatnya, Khasiat, Dan Artinya Yang Benar yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Artikel Islami di bawah. Demikan dan sekian tentang Bacaan Sholawat Wahidiyah Latin, Bahasa Arab, Terjemahannya, Manfaatnya, Khasiat, Dan Artinya Yang Benar. Dan Assalamualaikum pembaca Artikel Islami.
Ηалማс υመևтуከΚоቁοдա մ իκፎተоհաπ
Хрεкти еУщաвсу ա еξещοдифеይ
ጶуτещω агушΘφ ጰ адрωզ
ፂоц γочоպሶրу βէскጏйифኟσոնипр еπι δаኚ
Врыኚυֆа жθстерс щուβօбоβалԲωջийиβθхр жяйθ
Хοж фоЕյюбрυզ мገ еኂωտощаջኯ
Inihanya dapat ditempuh di bawah arahan 14 Sokhi Huda, Tasawuf Kultural Fenomena Sholawat Wahidiyah, LKIS, 2008, hlm . 62 25 dan bimbingan seorang guru.Ini tidak berarti bahwa mereka yang menempuh salah satu dari kedua jalan tersebut dapat menjadi guru tarikat.Hal ini disebabkan karena seorang guru harus menempuh kedua jalan tersebut sekaligus
Berikut adalah lembaran sholawat wahidiyah yang telah tertulis secara lengkap sesuai dengan bimbingan muallif sholawat wahidiyah. Tersedia dalam berbagai bahasa penjelasan mulai dari Indonesia, Inggris, Prancis, Belanda & Arab. Silahkan download lembaran sholawat wahidiyah serta bantu kami untuk menyebarluaskannya. Lembaran Sholawat WahidiyahIndonesia-1 Lembaran Sholawat WahidiyahIndonesia-2 Lembaran Sholawat WahidiyahTerjemah-1 Lembaran Sholawat WahidiyahTerjemah-2 Lembaran Sholawat WahidiyahPrancis-1 Lembaran Sholawat WahidiyahPrancis-2 Lembaran Sholawat WahidiyahInggris-1 Lembaran Sholawat WahidiyahInggris-2 Lembaran Sholawat WahidiyahBelanda-1 Lembaran Sholawat WahidiyahBelanda-2 Lembaran Sholawat WahidiyahArab-1 Lembaran Sholawat WahidiyahArab-2 Lembaran Sholawat WahidiyahLatin
SholawatWahidiyah merupakan tasawuf lokal yang menjadi ajang bagi para penganutnya untuk memenuhi gelegak keilahian dan menjadi wadah bagi pemenuhan kebutuhan spiritual yang tidak ada habis habisnya. Ia menjadi medium untuk mengekspresikan gelegak ketuhanan dan kulminasi pengalaman keilahian yang tak kunjung henti.
ILAA HADLROTI SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHOLLALLOOHU’ALAIHI WASSALAM, ALFAATIHAH ! Di hadiyahkan ke haribaan Junjungan kami Kanjeng Nabi Besar Muhammad Shollallohu alaihi Wasallam. WA ILAA HADLROTI GHOUTSI HAADAZ-ZAMAN WAA’AWAANIHI WASAAAIRI AULIYAAILLAAHI RODLIYALLOOHU TA’AALA ANHUM ALFAATIHAH ! Yaa Alloh, Yaa Tuhan Maha Esa, Yaa Tuhan Maha Satu, Yaa Tuhan Maha Menemukan, Yaa Tuhan Maha Pelimpah, limpahkanlah sholawat salam barokah atas junjungan kami Kanjeng Nabi Muhammad dan atas keluarga Kanjeng Nabi Muhammad pada setiap kedipnya mata dan naik turunnya napas sebanyak bilangan segala yang Alloh Maha Mengetahui dan sebanyak kelimpahan pemberian dan kelestarian pemeliharaan Alloh. WA LAISA LII YAA SAYYIDII SIWAAKA ” FA-IN TARUDDA KUNTU SYAKHSON HAALIKAA ……. Duhai Kanjeng Nabi pemberi Syafa’at makhluq Kepangkuan-MU sholawat dan salam kusanjungkan ¨ Duhai Nur cahaya makhluq , pembimbing manusia ¨ Duhai unsur dan jiwa makhluq,bimbing dan didiklah diriku ¨ Maka sungguh aku manusia yang dholim selalu ¨ tiada arti diriku tanpa engkau Duhai Yaa Sayyidii ¨ jika engkau hindari aku akibat keterlaluan berlarut-larutku, pastilah ku kan hancur binasa. Duhai Ghoutsu Hadhaz Zaman, kepangkuan-MU salam Alloh kuhaturkan ¨ Bimbing dan didiklah diriku dengan izin Alloh ¨ dan arahkan pancaran sinar Nadroh-MU kepadaku Duhai Yaa Sayyidii ¨ radiasi batin yang mewusulkan aku sadar kehadirat Maha Luhur Tuhanku Duhai Kanjeng Nabi penberi Syafa’at makhluq, duhai Kanjeng Nabi Kekasih Alloh ¨ Kepangkuan-MU sholawat dan salam Alloh aku sanjungkan ¨ jalanku buntu, usahaku tak menentu buat kesejahteraan negriku ¨ cepat, cepat, cepat raihlah tanganku Yaa Sayyidii tolonglah diriku dan seluruh ummat ini. Diam tidak membaca apa-apa, segenap perhatian lahir bathin, fikiran dan perasaan dipusatkan hanya kepada ALLOH! Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Yaa Alloh, dengan hak kebesaran Asma-MU, dan dengan kemuliaan serta keagungan Kanjeng Nabi Mahammad Sollallohu Alaihi WaSallam, dan dengan Barokahnya Ghoutsu Hadhaz Zaman wa A’wanihi serta segenap Auliya’ Kekasih-MU Yaa Alloh, Yaa Alloh Rodiyallohu Ta’ala Anhum BALLIGH JAMII’AL ALAMIIN NIDAA-ANAA HAADZAA WAJ’AL FIIHI TAKTSIIROM-BALIIGHOO 3X Sampaikanlah seruan kami ini kepada jami’al Alamin dan letakkanlah kesan yang sangat mendalam FAINNAKA ALAA KULLI SYAI-INGQODIIR WABIL IJABATI JADIIR 3X Filed under Umum Tagged Arab, Arti, Bacaan, Latin, Sholawat Wahidiyah √ Sholawat Wahidiyah Tulisan Arab, Latin, Terjemah & Keutamaan Bagi seorang Muslim bershawalat sudah menjadi sebagian kewajiban dalam kehidupan sehari-hari. Dalam keterangan lainnya menjelaskan, bahwa sholawat ini merupakan rangkaian redaksi sholawat Nabi SAW yang oleh Allah dikaruniai berbagai faedah berupa kejernihan hati dan ketentraman jiwa, meningkatkan daya ingat sadar atau ma’rifat kepada Allah dan RasulNya. Sholawat ini bisa diamalkan oleh siapa saja sama seperti sholawat-sholawat lainnya, tanpa syarat adanya silsilah atau sanad. Dalam pandangan sunnah, sholawat ini adalah sholawat yang dita’lif oleh Hadlratul Mukarrom Mbah Ma’ruf QS wa Ra pada tahun 1959, setelah beliau mendapatkan rukyah sholihah yang isinya mengangkat akhlak dan iman masyarakat agar kembali kepada ajaran Rasulullah SAW. Sholawat ini dan ajaran wahidiyah telah diijazahkan secara mutlak oleh Mualifnya, yakni Hadlratul Mukarrom Mbah Majid Ma’ruf Qs wa Ra, selaku pengasuh pondok pesantren Kedunglo, Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kediri, Jawa TImur. Sholawat ini sendiri sudah mulai disiarkan pada awal tahun 1963M Buku Materi Up Grading Da’I Wahidiyah. Artinya Di hadiyahkan ke haribaan Junjungan kami Kanjeng Nabi Besar Muhammad Shollallohu alaihi Wasallam. Wa ilaa hadlroti ghoutsi haadaz-zaman waa’awaanihi wasaaairi auliyaaillaahi rodliyalloohu ta’aala anhum alfaatihah ! Alloohumma kamaa anta ahluh; sholli wasallim wabaarik alaasayyidinaa wamaulaanaa,wasyafii’inaa,wahabiibinaa,waqurroti a’yuninaa muhammadin shollalloohu’alaihi wasallama kamaa huwa ahluh; nas-alukalloohumma bihaqqihi an tughriqonaa fii lujjati bahril wahdah; hattaa laa naroo walaa nasma’a, walaa najida walaa nuhissa, walaa nataharroka walaa naskuna illaa bihaa; watarzuqonaa tamaama maghfirotika yaa alloh, watamaama ni’matika yaa alloh, watamaama ma’rifatika yaa alloh, watamaama mahabbatika yaa alloh, watamaama ridlwanika yaa alloh; washolli wasallim wabaarik alaihi wa’alaa aalihi washohbih. adadamaa ahaathobihii ilmuka waahshoohu kitaabuk; birohmatika yaa arhamar-roohimiin, walhamdu lillaahi robbil’aalamiin. Yaa ayyuhal-ghoutsu salaamullooh ” alaika robbinii bi-idznillaah wandhur ilayya sayyidii binadhroh ” muushilatil-lil-hadlrotil’aliyyah… 3X Artinya Duhai Ghoutsu Hadhaz Zaman, kepangkuan-Mu salam Alloh kuhaturkan Bimbing dan didiklah diriku dengan izin Alloh dan arahkan pancaran sinar Nadroh-MU kepadaku Duhai Yaa Sayyidii radiasi batin yang mewusulkan aku sadar kehadirat Maha Luhur Tuhanku Artinya Duhai Kanjeng Nabi pemberi Syafa’at makhluq, duhai Kanjeng Nabi Kekasih Alloh ¨ Kepangkuan-Mu sholawat dan salam Alloh aku sanjungkan jalanku buntu, usahaku tak menentu buat kesejahteraan negriku cepat, cepat, cepat raihlah tanganku Yaa Sayyidii tolonglah diriku dan seluruh ummat ini. “Diam tidak membaca apa-apa, segenap perhatian lahir bathin, fikiran dan perasaan dipusatkan hanya kepada ALLOH! “Membaca surat al-fatihah 1 kali Kemudian berdo’a seperti di bawah ini dianjurkan mengangkat kedua tangan berdoa”; Artinya Sampaikanlah seruan kami ini kepada jami’al Alamin dan letakkanlah kesan yang sangat mendalam Bagi seseorang yang mengamalkan sholawat ini dan pada umumnya orang-orang yang beriman, selain memperhatikan anjuran-anjuran yang sudah ditentukan para tokoh ulama, disamping itu juga penting untuk menyadarkan diri bahwa membaca sholawat kepada Nabi SAW merupakan kewajiban dan keharusan budi nurani tiap-tiap kaum mukminin dan muslimin. Hal tersebut dikarenakan, pertama yaitu kita memang diperintahkan membaca sholawat kepada Nabi SAW seperti yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an sebagai berikut Kedua, kaum mukminin dan muslimin semua memang berhutang budi kepada Rasulullah SAW yang telah mengajarkan banyak hal tentang agama Islam dan tidak terhitung banyak serta besarnya, dhohiron wa batinan syar’an wa haqiqotan. Dan untuk faedah dalam membaca sholawat kembali kepada yang membacanya, juga keluarganya, masyarakatnya dan bahkan makhluk-makhluk lain juga ikut merasakan manfaat serta barokah dalam bacaan sholawat tersebut, baik untuk kepentingan dunia maupun akhirat. “ Barang siapa membaca shalawat kepadaku satu kali, maka Allah membalas shalawat kepadanya sepuluh kali, dan barang siapa membaca shalawat kepadaku sepuluh kali maka Allah membalas shalawat kepadanya seratus kali dan barang siapa membaca shalawat kepadaku seratus kali, maka Allah menulis pada diantara kedua matanya “ bebas dari munafik dan bebas dari neraka” dan Allah menempatkannya besok pada hari kiamat bersama-sama para syuhada” HR Thobroni dari Anas Bin Malik Dan juga hadist yang memberi kecaman terhadap bacaan sholawat seperti berikut ini “ Barangsiapa mendengar aku disebut didekatnya dan tidak membaca shalawat kepadaku , maka dia itulah sebakhil-bakhilnya manusia “ HR Ibnu Abi A’shim dari Abu Dzarrin Al Ghifari Memperbanyak berdepe-depe taqorrub mendekatkan diri, bertaubat mohon ampunan kepada Alloh SWT. Karena sholawat ini sendiri memang dikhususkan untuk menjernihkan hati dan ma’rifat sadar kepada Allah wa Rosuulihi SAW. Artinya jangan sampai bermujahadah hanya karena di dorong oleh kepentingan-kepentingan tersebut, melainkan akan lebih baik jika dilakukan karena semata-mata diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWT dengan ikhlas Lillah-tanpa pamrih dan dijiwai sadar Billah- “Laa Haula Walaa Quwwata Ilaa Billah”. Demikianlah unanat Mbah Yai Mu’allif QS wa RA pemberi ijazah sholawat ini. Siapa saja yang bersungguh-sungguh dalam mujahadahnya pasti akan diberi kemudahan dan kemampuan oleh Allah SWT. Demikianlah sedikit pembahasan tentang sholawat wahidiyah, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyampaian pada artikel di atas. Newsletter Want more stuff like this? Get the best viral stories straight into your inbox!
Jumat 17 Februari 2012. sholawat wahidiyah – Sholawat Wahidiyah memiliki faedah menjernihkan hati dan ma’rifat Billah Wa Rasulullah SAW. Sholawat ini bisa diamalkan oleh siapa saja, baik laki-laki, perempuan, tua atau muda. Sholawat in sendiri sudah diijazahkan secara mutlak oleh Mu’alifnya. Siapa saja dan dari manapun memperolehnya telah diberi izin dianjurkan agar disyiarkan kepada masyarakat luas dengan ikhlas dan bijaksana. Dalam bershalawat, kita bisa meraih manfaat yang terkandung di dalamnya. Selain itu juga, agar kita mendapatkan syafaat dari baginda Nabi Muhammad karena itu, kita dianjurkan untuk selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW dengan istiqomah dan juga hati yang ikhlas. Berikut ini bacaan sholawat Wahidiyah lengkap dengan latin dan artinyaBacaan Sholawat Wahidiyah Aurod/Bilangan Mujahadah 40 Hariالى حضرة سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم الفاتحةILAA HADLROTI SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHOLLALLOOHU’ALAIHI WASSALAM, ALFAATIHAH ! Artinya Dihadiahkan ke haribaan Junjungan kami Kanjeng Nabi Besar Muhammad Shalallahu alaihi Wasallam. Al-Fatihah! membaca Surat Fatihah 7xثم الى حضرة غوث هذا الزمان وأعوانه وسائر أوليآء الله رضىالله تعالى عنهم الفاتحةWA ILAA HADLROTI GHOUTSI HAADAZ-ZAMAN WAA’AWAANIHI WASAAAIRI AULIYAAILLAAHI RODLIYALLOOHU TA’AALA ANHUM ALFAATIHAH !Artinya Dan di hadiyahkan ke pangkuan Ghoutsi Hadhazzaman, Para Pembantu Beliau dan segenap Kekasih ALLAH, Rodiyallohu ta’alaa Anhum. Al-Fatihah ! membaca Surat Fatihah 7xاللهم يا واحد يا احد, يا واجد يا جواد, صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد, فى كل لمحة ونفس بعددمعلومات الله وفيوضاته وامدادهALLOOHUMMA YAA WAAHIDU YAA AHAD, YAA WAAJIDU YAA JAWAAD, SHOLLI WASALLIM WABAARIK ALAASAYYIDINAA MUHAMMADIW-WA’ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. FII KULLI LAMHATIW WA NAFASIM BI’ADADI MA’LUMAATILLAAHI, WA FUYU DHOTIHI WA AMDAADIH. 100XArtinya Yaa Alloh, Yaa Tuhan Maha Esa, Yaa Tuhan Maha Satu, Yaa Tuhan Maha Menemukan, Yaa Tuhan Maha Pelimpah, limpahkanlah sholawat salam barokah atas junjungan kami Kanjeng Nabi Muhammad dan atas keluarga Kanjeng Nabi Muhammad pada setiap kedipnya mata dan naik turunnya napas sebanyak bilangan segala yang Alloh Maha Mengetahui dan sebanyak kelimpahan pemberian dan kelestarian pemeliharaan كما انت اهله, صل وسلم وبارك على سيدنا ومولانا وشفيعنا وحبيبنا وقرة اعيننا محمد صلى الله عليه وسلم كما هو اهله, نسألك اللهم بحقه ان تغرقنا فى لجة بحر الوحدة, حتى لا نرى ولا نسمع ولا نجد ولا نحس ولا نتحرك ولا نسكن الا بها, وترزقنا تمام مغـفرتكياالله, وتمام نعمـتك ياالله, وتمام معـرفتك ياالله, وتمام محـبتك ياالله, وتمام رضوانك ياالله, وصل وسلم وبارك عليه وعلى آله وصحبه عدد ما احاط به علمك واحصاه كتابك, برحمتك يا ارحم الراحمين والحمد لله رب العالمينALLOOHUMMA KAMAA ANTA AHLUH; SHOLLI WASALLIM WABAARIK ALAASAYYIDINAA WAMAULAANAA,WASYAFII’INAA,WAHABIIBINAA,WAQURROTI A’YUNINAA MUHAMMADIN SHOLLALLOOHU’ALAIHI WASALLAMA KAMAA HUWA AHLUH; NAS-ALUKALLOOHUMMA BIHAQQIHI AN TUGHRIQONAA FII LUJJATI BAHRIL WAHDAH; HATTAA LAA NAROO WALAA NASMA’A, WALAA NAJIDA WALAA NUHISSA, WALAA NATAHARROKA WALAA NASKUNA ILLAA BIHAA; WATARZUQONAA TAMAAMA MAGHFIROTIKA YAA ALLOH, WATAMAAMA NI’MATIKA YAA ALLOH, WATAMAAMA MA’RIFATIKA YAA ALLOH, WATAMAAMA MAHABBATIKA YAA ALLOH, WATAMAAMA RIDLWANIKA YAA ALLOH; WASHOLLI WASALLIM WABAARIK ALAIHI WA’ALAA AALIHI WASHOHBIH. ADADAMAA AHAATHOBIHII ILMUKA WAAHSHOOHU KITAABUK; BIROHMATIKA YAA ARHAMAR-ROOHIMIIN, WALHAMDU LILLAAHI ROBBIL’AALAMIIN.7XArtinya Yaa Alloh, sebagaimana keahlian ada pada-MU, limpahkanlah sholawat salam barokah atas Junjungan kami, Pemimpin kami, Pemberi Syafa’at kami, Kecintaan kami, dan Buah jantung hati kami Kamjeng Nabi Muhammad Shollallohu Alaihi WaSallam yang sepadan dengan keahlian Beliau, kami bermohon kepada-MU Yaa Alloh, dengan hak kemuliaan Beliau, tenggelamkanlah kami didalam pusat dasar samudra ke-Esaan-MU sedemikian rupa sehingga tiada kami melihat dan mendengar, tiada kami menemukan dan merasa, dan tiada kami bergerak maupun berdiam, melainkan senantiasa merasa didalam samudra Tauhid-MU dan kami bermohon kepada-MU Yaa Alloh, limpahilah kami ampunan-MU yang sempurna Yaa Alloh, ni’mat karunia-MU yang sempurna Yaa Alloh, sadar ma’rifat kepada-MU yang sempurna Yaa Alloh, cinta kepad-MU dan menjadi kecintaan-MU yang sempurna Yaa Alloh, ridho kepada-MU dan memperoleh ridho-MU pula yang sempurna Yaa Alloh. Dan sekali lagi Yaa Alloh, limpahkanlah sholawat salan dn barokah atas Beliau Kanjeng Nabi dan atas keluarga dan sahabat Beliau sebanyak bilangan segala yang diliputi oleh Ilmu-MU dan termuat di dalam Kitab-MU, dengan Rahmat-MU Yaa Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan segala puji bagi Alloh Tuhan seru sekalian شافع الخلق الصلاة والسلام عليك نور الخلق هادى الأنام واصـله وروحه ادركــنى فـقد ظلـمت ابدا وربـنى وليس لى ياسـيدى سـواكا فان ترد كنت شخصا هـالكاYAA SYAFI’AL-KHOLQISH-SHOLAATU WASSALAAM ” ALAIKA NUUROL KHOLQI HAADIYAL ANAAM WA ASHLAHUU WA RUUHAHU ADRIKNII ” FAQODH DHOLAMTU ABADAW-WAROBBINII WA LAISA LII YAA SAYYIDII SIWAAKA ” FA-IN TARUDDA KUNTU SYAKHSON HAALIKAA …….3xArtinya Duhai Kanjeng Nabi pemberi Syafa’at makhluq Kepangkuan-MU sholawat dan salam kusanjungkan “Duhai Nur cahaya makhluq , pembimbing manusia” Duhai unsur dan jiwa makhluk, bimbing dan didiklah diriku “Maka sungguh aku manusia yang dholim selalu” tiada arti diriku tanpa engkau Duhai Yaa Sayyidii “jika engkau hindari aku akibat keterlaluan berlarut-larutku, pastilah ku kan hancur binasa.”يا سـيدى يا رسـول اللهYAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !. 7xArtinya Duhai Pemimpinku, Duhai Utusan ايها الغـوث ســلام الله عـليك ربـــنى بإذن الله وانـظر الي سـيدى بنـظرة موصـلة للحضـرة العلـيةYAA AYYUHAL-GHOUTSU SALAAMULLOOH ” ALAIKA ROBBINII BI-IDZNILLAAH WANDHUR ILAYYA SAYYIDII BINADHROH ” MUUSHILATIL-LIL-HADLROTIL’ALIYYAH.. 3xArtinya Duhai Ghoutsu Hadhaz Zaman, kepangkuan-MU salam Alloh kuhaturkan “Bimbing dan didiklah diriku dengan izin Alloh” dan arahkan pancaran sinar Nadroh-MU kepadaku Duhai Yaa Sayyidii “Radiasi batin yang mewusulkan aku sadar kehadirat Maha Luhur Tuhanku.”ياشافع الخلـق حــبيب الله صـلاته عليك مع ســلامه ضلت وضلت حيلتى فى بلدتى خذ بيدى ياســيدى والأمةYAA SYAAFI’AL-KHOLQI HABIIBALLOOHI ” SHOLAATUHUU’ALAIKA MA’SALAAMIHII, DHOLLAT WA DHOLLAT HIILATII FII BALDATII ” KHUDZ BIYADII YAA SAYYIDII WAL UMMATII ……. 3xArtinya Duhai Kanjeng Nabi pemberi Syafa’at makhluk, duhai Kanjeng Nabi Kekasih Alloh “Kepangkuan-MU sholawat dan salam Alloh aku sanjungkan.” Jalanku buntu, usahaku tak menentu buat kesejahteraan negeriku. “Cepat, cepat, cepat raihlah tanganku Yaa Sayyidii tolonglah diriku dan seluruh ummat ini.”يا سـيدى يا رسـول اللهYAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOH !.7xArtinya Duhai Pemimpinku, Duhai Utusan ربنا اللهم صل سلم علىمحمد شفيع الأمم والآل واجعل الأنام مسرعين بالواحدية لرب العالمين يا ربنا اغفر يسر افتح واهدنا قرب وألف بيننا يا ربناYAA ROBBANALLOOHUMMA SHOLLI SALLIMI ” ALAA MUHAMMADIN SYAFII’IL UMAMI, WAL-AALI WAJ-ALIL ANAAMA MUSRI’IIN” BIL-WAAHIDIYYATI LIROBBIL-AALAMIIN YAA ROBBANAGH-FIR YASSAIR IFTAH WAHDINAA “QORRIB WA-ALLIF BAINANAA YAA ROBBANAA.” 3xArtinya Yaa Tuhan kami Yaa Alloh, limpahkanlah Sholawat dan Salam “atas Kanjeng Nabi Muhammad pemberi Syafa’at ummat” Dan atas keluarga Beliau, dan jadikanlah ummat manusia cepat-cepat lari, “lari kembali mengabdikan diri dan sadar kepada Tuhan Semesta alam,” Yaa Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, permudahkanlah segala urusan kami, bukalah hati dan jalan kami, dan tunjukilah kami, pereratlah persaudaraan dan persatuan diantara kami, Yaa Tuhan بارك فيما خلقت وهذه البلدة ياالله وفى المجاهدة يااللهALLOOHUMMA BAARIK FIIMAA KHOLAQTA WAHAADZIHIL BALDAH YAA ALLOH, WA FII HAADZIHIL MUJAAHADAH YAA ALLOH ! 7XArtinya Yaa Alloh limpahkanlah berkah didalam segala makhluq yang engkau ciptakan, dan didalam negri ini Yaa Alloh, dan didalam mujahadah ini Yaa AllohISTIGHROOQ! Diam tidak membaca apa-apa, segenap perhatian lahir bathin, pikiran dan perasaan dipusatkan hanya kepada Allab! Tidak ada acara selain Allah.AL-FATIHAH ! 1X Kemudian berdo’a seperti di bawah ini ;ثم الإستغراق ساعة بقدر الطاقة وقراءة الفاتحة مرة ثم الدعاء بسم الله الرحمن الرحيم اللهم بحق اسمك الأعظم وبجاه سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم وببركة غوث هذا الزمان واعوانه وسائر أوليآئك ياالله, ياالله, ياالله رضى الله تعالى عنهمBISMILLAAHIR ROHMAANIR ROHIIM, ALLOOHUMMA BIHAQQISMIKAL A’DHOM WABIJAAHI SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM WABIBARAKATI GHOUTSI HADZAZ-ZAMAAN WA A’WAANIHI WA SAAIRI AULIYAAIKA YAA ALLOH, YAA ALLOH, YAA ALLOH, RODLIYALLOOHU TA’AALA’ANHUM. 3X Artinya Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Yaa Alloh, dengan hak kebesaran Asma-MU, dan dengan kemuliaan serta keagungan Kanjeng Nabi Mahammad Sollallohu Alaihi WaSallam, dan dengan Barokahnya Ghoutsu Hadhaz Zaman wa A’wanihi serta segenap Auliya’ Kekasih-MU Yaa Alloh, Yaa Alloh Rodiyallohu Ta’ala جميع العالمين ندآءنا هذا واجعل فيه تأثيرا بليغاBALLIGH JAMII’AL ALAMIIN NIDAA-ANAA HAADZAA WAJ’AL FIIHI TAKTSIIROM-BALIIGHOO. 3X Artinya Sampaikanlah seruan kami ini kepada jami’al Alamin dan letakkanlah kesan yang sangat mendalamفانك على كل شئ قدير وبالإجابة جديرFAINNAKA ALAA KULLI SYAI-INGQODIIR WABIL IJABATI JADIIR. 3X Artinya Maka sesungguhnya engkau Maha Kuasa berbuat segala sesuatu dan Maha Ahli memberi ijabahففروا الى اللFAFIRRUU ILALLOOH . 7XArtinya Larilah kembali kepada Alloh !وقل جاء الحق وزهق الباطل ان الباطل كان زهوقاWAQUL JAA-ALHAQQUWAZAHAQOL BAATHIL INNAL BAATHILA KAANA ZAHUUQOO 3XArtinya Dan katakanlah wahai Muhammad perkara yang hak telah datang dan musnahlah perkara yang batal, sesungguhnya perkara yang batal itu pasti musnah. Al-Fatihah membaca surat Al-Fatihah satu kali Setelah itu bacakan Surat Al-fatihah Satu kaliDemikianlah bacaan Sholawat Wahidiyah lengkap beserta teks latin dan artinya. Semoga dapat terbantu dengan teks latin dan arti tersebut. PengertianSholawat Wahidiyah dan Sejarahnya - Sudah kita ketahui bahwa Sholawat Wahidiyah mempunyai faedah atau manfaat yang pokok yaitu menjernihkan hati dan ma'rifat Billah wa Birroosulihi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam sebagaimana yang tertulis dalam Kartu Nida' Sholawat Wahidiyah. AJARAN WAHIDIYAH adalah bimbingan praktis lahiriyah dan batiniyah, berpedoman kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits dalam melaksanakan tuntunan Rosululloh. Meliputi bidang iman, bidang islam dan bidang ihsan. Mencakup segi syari’ah, segi haqiqah dan segi akhlaq. Di samping mengamalkan Sholawat Wahidiyah ini, supaya melatih hati menerapkan Ajaran Wahidiyah yang rumusannya adalah “LILLAH BILLAH”, “LIRROSUL BIRROSUL” dan berusaha melaksanakan ”YUKTII KULLA DZII HAQQIN HAQQOH” dengan prinsip “TAQDIIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFA’ FAL ANFA’ “. LILLAH Segala amal perbuatan apa saja, baik yang berhubungan langsung dengan Alloh dan Rosul-NYA, maupun yang berhubungan dengan masyarakat, dengan makhluq pada umumnya, baik yang bersifat wajib, yang sunah atau yang mubah wenang, asal bukan perbuatan yang merugikan / bukan perbuatan yang tidak diridloi Alloh, dalam pelaksanaannya supaya meneguhkan niat dan tujuan mengabdikan diri kepada Alloh Tuhan Yang Mahaesa dengan ikhlas tanpa pamrih ! LILLAAHI TA’AALA ”LAA ILAAHA ILLALLOOH” Tiada Tuhan selain kepada Alloh . Tiada AKU menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-KU Adz-Dzaa-riyat 56. BILLAH Billah artinya menyadari dan merasa senantiasa kapanpun dan di manapun berada, bahwa segala sesuatu termasuk gerak-gerik dirinya lahir batin adalah ALLOH TUHAN MAHA PENCIPTA yang menciptakan dan menitahkannya. Jangan sekali-kali merasa, lebih-lebih mengaku diri kita memiliki kekuatan dan kemampuan “LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH” Tiada daya dan kekuatan melainkan atas kehendak Alloh Billah. LIRROSUL Di samping menerapkan Lillah seperti di atas, dalam segala tindakan dan perbuatan apa saja, asal bukan perbuatan yang Allah larang dan bukan perbuatan yang merugikan supaya juga menyertakan niat mengikuti jejak tuntunan Rosululloh . “YAA AYYUHAL-LADZIINA AAMANUU ATHII’ULLOHA WA-ATHII’URROSUULA WALAA TUBTHILUU A’MAALA-KUM”. QS. Muhammad, 33 Hai orang-orang yang beriman BILLAH, taatlah kepada Alloh LILLAH dan taatlah kepada Rosul LIRROSUL, dan janganlah merusak amal-amalmu. BIRROSUL Selain sadar Billah seperti di atas, supaya juga menyadari dan merasa bahwa segala sesuatu termasuk gerak gerik dirinya lahir batin adalah karena syafa’at dan jasa Rosululloh. “WAMAA ARSALNAAKA ILLAA ROHMATAL LIL AALAMIIN”. QS. Al-Anbiyaa, 107 Dan tiadalah AKU mengutus Engkau Muhammad melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam Penerapan LILLAH BILLAH dan LIRROSUL BIRROSUL seperti di atas adalah merupakan realisasi dalam praktek hati dari dua kalimat syahadat “ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLOOH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR-ROSUULULLOH”. YUKTI KULLA DZII HAQQIN HAQQOH Mengisi dan memenuhi segala bidang kewajiban, melaksanakan kewajiban tanpa menuntut hak. Baik kewajiban-kewajiban terhadap Alloh wa Rosuululihi maupun kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan masyarakat di segala bidang dan terhadap makhluq pada umumnya. TAQDIIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFA’ FAL ANFA’ Di dalam melaksanakan kewajiban – kewajiban tersebut supaya mendahulukan yang lebih penting AHAMMU. Jika sama-sama pentingnya, supaya memilih yang lebih besar manfaatnya ANFA’U. Hal-hal yang berhubungan kepada Alloh wa Rosuululihi terutama yang wajib, pada umumnya harus dipandang “AHAMMU” lebih penting. Dan hal-hal yang manfaatnya dirasakan juga oleh orang lain atau umat dan masyarakat pada umumnya harus dipandang ANFA’U lebih bermanfaat.
Sesudahmenerima alamat ghoib tersebut Beliau sangat prihatin. Kemudian mencurahkan / memusatkan kekuatan bathiniyah, bermujahadah (istilah Wahidiyah), bermunajat / mendekatkan diri kepada Alloh memohon bagi kesejahteraan ummat masyarakat, terutama perbai-kan mental / akhlaq dan kesadaran kepada Alloh wa Rosuulihi.Do'a-do'a / amalan yang Beliau perbanyak adalah do'a sholawat, seperti
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 3smlL8cmC1VaCguf2vkWhQ9xSLZmyzJVk5t8jwbwrZjjNZ_GOxkjDQ==
SholawatWahidiyah Untuk Rezeki - Sholawat Wahidiyah sebagaimana fungsinya juga bisa untuk kelancaran Rezeki atau Kelancaran dalam Pendana Niat Puasa Ramadhan Arab, Latin, Jawa, Sunda dan Artinya Niat Puasa Ramadhan : Teks Arab, Latin dan Artinya Niat Puasa Ramadhan Arab - Sebentar lagi kita akan menemui Bulan Ramadhan 2020 yang
Abdul Rosyid Agama Saturday, 18 Jun 2022, 1421 WIB Pengertian Dan Manfaat Sholawat Wahidiyah - Sholawat Wahidiyah atau lebih dikenal dengan Wahidiyah tentunya tidak lepas dari manfaat sholawat Wahidiyah itu sendiri, dalam kesempatan ini akan kami jelaskan apa itu pengertian dan manfaat dari Sholawat Wahidiyah. Pada kesempatan kali ini berusaha memperjelas apa itu Sholawat Wahidiyah dan manfaatnya, karena Pada umumnya umat masyarakat masih belum seberapa tahu tentang apa itu Wahidiyah yang masih dianggap aneh dan asing didengar baik oleh orang islam maupun selain agama Islam yaitu Agama Hindu, Agama Budha, Agama Kristen Protestan, Agama Katolik, Agama Kong Hu Cu khususnya agama yang ada di Negara Indonesia dan umumnya Agama yang ada di Negara Luar Negeri dan juga ada yang mengatakan bahwa Wahidiyah Sesat dan menyesatkan. Pada zaman yang serba gampang dan mudah mencari informasi tentunya orang yang ingin mengetahui dan kenal apa itu Sholawat Wahidiyah dia cari melawati Internet sebagai salah satu mencari info tercepat tetapi tidak bisa dijadikan pedoman kalau yang informasi yang ada di internet itu benar 100 % maka harus dibutuhkan kejelian dan kebenaran dalam membaca informasi dan tidak asing dan aneh bila masih banyak yang tidak mengetahui sebenarnya apa itu manfaat Sholawat wahidiyah atau apa itu Wahidiyah sebagaimana di atas. Sebelum kita sampaikan tentang Manfaat Sholawat Wahidiyah pada umumnya, tidak ada salahnya mengupas apa itu Sholawat Wahidiyah terlebih dulu agar pemahaman kita tentang Manfaat Sholawat Wahidiyah lebih jelas dan gampang untuk di fahami oleh kita semua. SHOLAWAT WAHIDIYAH Pengertian Sholawat Sholawat menurut bahasa sangatlah tidak asing bagi orang islam bahwa dalam Kitab Rowaai’ Al-Bayan Tafsiiru Ayat Al-Ahkaam, katya beliau Muhammad Ali Al-Shabuuny yang berada di jus 2 halaman 364 “Sholawat” menurut arti bahasa mempunyai arti “do’a”, “kasih sayang”, “memuliakan dan memuji”. Adapun Pengertian Sholawat menurut istilah sangat beraneka ragam sesuai dengan pandangan para ulama dalam mendefinisikan Sholawat itu sendiri. Sebagian Ulama berpendapat bahwa Sholawat Allah Shubhanahu Wa Ta'ala kepada Nabi Shallallohu 'Alaihi Wa Sallam adalah memuliakan dan memuji beliau. Sholawat dari Allah Shubhanahu Wa Ta'ala kepada Kanjeng Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam berupa penambahan rohmat dan kemuliaan rohmat ta’dhim, sedangkan sholawat kepada selain Beliau SAW bagi orang mu’min berupa rohmat dan maghfiroh kasih sayang dan ampunan. Adapun Sholawat Malaikat kepada Baginda Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam berupa permohonan rahmat dan kemuliaan kepada Allah bagi Beliau SAW, dan yang kepada selain Beliau Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam bagi orang mu’min berupa permohonan rohmat dan maghfiroh. Itulah pengertian Sholawat pada umumnya yang sudah masyhur dikalangan umat Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam. Pengertian Wahidiyah Sebelum kita lanjutkan pada pembahasan tentang Manfaat Sholawat Wahidiyah itu sendiri mari kita pahami apa itu Wahdiyah. Menurut arti bahasa, kalimat “وَاحِدٌ” artinya ESA. الوَاحٍِدُ" artinya “Yang Maha Esa”. Kemudian kata الوَاحِدُ ditambah dengan بَاءُ النِّسْـبَة dan huruf “ta’ marbuthoh”, sehingga menjadi الوَاحِدِيّــَة berarti “yang mengesakan”. Kata الوَاحٍِدُ identik dengan kata الاحَدُ yang maksudnya berarti “المـُنْفَردُ”, yaitu tiada yang menyamai bagi-Nya atau tiada bersama lain-Nya. Nama “WAHIDIYAH” diambil dan tabarukan dari dan kepada Asmaul-A’dhom “Al-WAAHIDU” yang terdapat di dalam rangkaian Sholawat yang pertama ”ALLOHUMMA YAA WAAHIDU YAA AHAD” dan seterusnya. Kata “WAHIDU” artinya “SATU”, Satu tidak terpisahkan lagi. Mutlak satu, azalan wa-abadan. Satunya Alloh tidak seperti satunya makhluk. Diantara khowasnya “WAAHIDU”, seperti disebutkan dalam kitab Sa’aadaatud Daraini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya kurang lebih “AL-WAAHIDU” termasuk Asma Allah Yang Agung Amaa-ul-A’dhom yang barang siapa berdoa dengan kalimah itu akan diijabahi dan barang siapa memohon dengan kalimah itu maka akan dikabulkan. Para ahli haqiqat mengatakan bahwa diantara khowasnya hasiatnya “AL-WAAHIDU” yaitu menyembuhkan rasa kebingungan, rasa rupek, rasa gelisah dan susah dalam hati. Barang siapa membacanya dengan sepenuh hati hudlur sebanyak 1000 x, maka dia dikarunia Allah SWT tidak mempunyai rasa takut dan khawatir kepada makhluk, sedangkan takut kepada makhluk itu adalah sumber dari bencana dunia dan akhirat. Lembaran Sholawat Wahidiyah/DPP PSW Pengertian Sholawat Wahidiyah Dari penjelasan di atas tentunya bisa kita fahami apa itu Sholawat Wahidiyah, dalam hal ini coba kita lihat pengertian Sholawat Wahidiyah dari Anggaran dasar Penyiar Sholawat Wahidiyah itu apa. Pengertian Sholawat Wahidiyah sesuai Anggaran Dasar Penyiar Sholawat Wahidiyah Sholawat Wahidiyah sebagaimana dalam Anggaran Dasar Penyiar Sholawat Wahidiyah AD PSW Masa Khidmah 2016-2021 pada BAB 1 tentang Pengertian Umum Pasal 1 Ayat 1 yaitu - Sholawat Wahidiyah adalah serangkaian doa Sholawat Nabi Shollallohu alaihi wasallam sebagaimana tertulis di dalam Lembaran Sholawat Wahidiyah, termasuk cara dan adab pengamalannya. - Sholawat Wahidiyah, alhamdulillah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dikaruniai berbagai manfaat dan faedah, antara lain dan terutama berfaedah menjernihkan hati, membuahkan ketenangan batin dan ketenteraman jiwa, serta peningkatan daya ingat/ sadar/ ma’rifat kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala Tuhan Yang Maha Esa dan Rosul-Nya Shollallohu alaihi wasallam. - Sholawat Wahidiyah mempunyai kandungan berupa suatu sistem yang disebut “AJARAN WAHIDIYAH”. - Sholawat Wahidiyah dan Ajaran Wahidiyah lahir dan mulai disiarkan pada Kamis Kliwon malam Jum’at Legi 10 Mei 1963 M / 16 Dzulhijjah 1382 H dan telah diijazahkan secara mutlak oleh Muallif Rodliyallohu anhu, untuk diamalkan dan disiarkan kepada masyarakat luas tanpa pandang bulu dengan ikhlas tanpa pamrih dan dengan bijaksana. Yang dimaksud Sholawat Wahidiyah yang tertulis dalam lembaran Sholawat Wahidiyah sebagaimana pada gambar berikut. Lembaran Sholawat Wahidiyah Sholawat Wahidiyah menurut Prof. Dr. Nur Syam, Adapun pendapat yang berbeda tentang Sholawat Wahidiyah sebagaimana yang diutarakan oleh Prof. Dr. Nur Syam, bahwa Sholawat Wahidiyah merupakan interpretasi terhadap Islam yang dilakukan secara genius oleh pendirinya dan ditransformasikan secara terus menerus sehingga menjadi habitualisasi di dalam kehidupan sehari-hari. Sholawat Wahidiyah merupakan tasawuf lokal yang menjadi ajang bagi para penganutnya untuk memenuhi gelegak keilahian dan menjadi wadah bagi pemenuhan kebutuhan spiritual yang tidak ada habis habisnya. Ia menjadi medium untuk mengekspresikan gelegak ketuhanan dan kulminasi pengalaman keilahian yang tak kunjung henti. Itulah pengertian daripada Sholawat Wahidiyah yang masih sedikit orang mengetahuinya, maka dalam kesempatan ini juga menjelaskan tentang Manfaat Sholawat Wahidiyah itu sendiri. Tentunya Sholawat Wahidiyah atau Membaca sholawat banyak sekali dasarnya baik di dalam Al Qur'an, Hadist dan juga pendapat para Ulama, maka dalam kesempatan kali ini sebelum kita lanjutkan tentang manfaat Sholawat Wahidiyah terlebih dulu apa dasar daripada membaca Sholawat. DASAR DAN HUKUM MEMBACA SHOLAWAT Dasar mengamalkan atau membaca sholawat kepada Baginda Nabi kita Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam adalah firman Allah Shubhanahu Wa Ta'ala dalam Surat Al-Ahzab, ayat 56 إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا Artinya kurang lebih “Sesungguhnya ALLOH dan para Malaikat-Nya membaca sholawat kepada Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam; Wahai orang-orang yang beriman bacalah sholawat dan sampaikan salam sebaik-baiknya kepadanya" QS. 33 Al-Ahzab, 56. Sholawat dari Allah Shubhanahu Wa Ta'ala kepada Baginda Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam berupa penambahan rohmat dan kemuliaan rohmat ta’dhim. Sedangkan yang kepada selain Baginda Nabi SAW berupa rahmat dan maghfiroh kasih sayang dan ampunan. Adapun sholawat para Malaikat yang kepada Baginda Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam berupa permohonan rohmat dan kemuliaan kepada Alloh bagi Baginda Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam, dan yang kepada selain Baginda Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam berupa permohonan rohmat dan maghfiroh. Mengenai kedudukan hukumnya membaca sholawat, ada beberapa pendapat dari para Ulama. Ada yang mengatakan wajib bil ijmal, ada yang mengatakan wajib satu kali semasa hidup dan ada yang berpendapat sunnah. Pendapat yang paling masyhur adalah sunnah muakka-dah. Akan tetapi membaca sholawat pada tahiyat akhir dalam sholat hukumnya wajib oleh karena sudah menjadi sebagai rukunnya sholat. Bagi kita para pengamal Sholawat Wahidiyah dan pada umumnya kita kaum mukminin dan kaum muslimin, disamping memperhatikan pendapat para Ulama tentang kedudukan hukum membaca sholawat seperti di atas, yang lebih penting lagi adalah menyadari dengan konsekwen bahwa membaca sholawat kepada Baginda Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam merupakan kewajiban moral dan keharusan budi nurani tiap-tiap manusia lebih-lebih kita kaum mukminin, Sebab Pertama ; kita diperintah membaca sholawat seperti ayat tersebut di atas. Ke dua ; kita semua berhutang budi kepada Baginda Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam yang tidak terhitung banyak dan besarnya dhohiron wa bathinan syar’an wa haqiqatan. Ke tiga ; faedah dan manfa’at bacaan sholawat kembali kepada yang membaca. Bahkan disamping pembaca sendiri - keluarga, masyarakatnya dan makhluq-makhluq lain juga ikut merasakan manfaat dan barokahnya bacaan sholawat. Manfaat dan barokah yang luas sekali, baik untuk kepen-tingan di dunia maupun di akhirot. Manfaat lahir dan manfaat batin, manfaat materiil dan manfaat sepiritual. Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sendiri tidak berkepentingan dan tidak tergantung kepada bacaan sholawat dari ummatnya. Adanya perintah membaca sholawat, justru manfaatnya kembali kepada ummat sendiri, untuk mengangkat derajat, untuk meningkatkan iman, taqwa dan mahabbah-nya kepada ALLOH Wa ROSUULIHI Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam Adapun dasar dari Membaca Sholawat Wahidiyah sebagaimana penjelasan yang utarakan tentang Dasar dan Hukum Membaca Sholawat di atas. FAEDAH DAN MANFAAT BACAAN SHOLAWAT WAHIDIYAH Faedah dan Manfaat membaca atau Bacaan Sholawat termasuk Sholawat Wahidiyah ada banyak sekali Sabda Rosul Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam yang menerangkan fadlilah atau keutamaan dan manfaat membaca sholawat pada umumnya. Dan juga banyak Hadits yang memberi peringatan dan bahkan kecaman terhadap mereka yang lengah dan kurang perhatian terhadap bacaan sholawat. Adapun Manfaat dan Hadits-hadits yang menerangkan tentang Faedah atau keutamaan dan Manfaat membaca Sholawat antara lain seperti di bawah ini Sebagia Resep Obat Penyakit Nifaq Sesuai Sabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam Artinya Kurang lebih “Barang siapa membaca sholawat kepadaku satu kali, maka ALLOH membalas sholawat kepada-nya sepuluh kali; dan barang siapa membaca sholawat kepadaku seratus kali, maka ALLOH menulis di antara kedua matanya “bebas dari munafiq dan bebas dari neraka”, dan ALLOH menempatkannya besok pada Yaumul Qiyamah bersama-sama dengan para syuhadak”. Riwayat Thabrani dari Anas bin Malik RA Dari Hadist di atas kita bisa fahami bahwa betapa besarnya keuntungan yang dapat diperoleh dengan bacaan sholawat kepada Nabi SAW. Satu kali dibalas sepuluh kali; sepuluh kali dibalas seratus kali, dan seratus kali membaca sholawat dicatat dan dijamin bebas dari nifaq dan bebas dari neraka, disamping digolongkan dengan para Syuhadak. Bahkan lebih dari itu. Sholawat dari ALLOH Shubhanahu Wa Ta'ala kepada hamba-NYA jauh lebih berharga, tidak dapat diperbandingkan dengan bacaan sholawat dari para hamba-NYA. “Nifaq” adalah penyakit mental yang sudah menjadi wabah masyarakat mental epidemi. Seseorang yang ter-jangkit penyakit nifaq disebut “Munafiq”. Penyakit terse-but jika tidak diadakan penanggulangan dan pengobatan pasti akan membawa kehancuran dan kesengsaraan ummat manusia. Sebab di dalam sifat nifaq itu tersimpan “nuklir jahat” yang sangat besar potensialnya dan paling dahsyat dampak kehancurannya. Lebih dahsyat dari bom nuklir di Hirosima, Jepang. Energi potensialnya yang jahat itu tidak hanya bisa menghancurkan satu kota atau satu negara, tetapi bahkan mampu menghancurkan dunia seisinya ! Sebagaimana Firman Alloh Shubahanahu Wa ta'ala dalam Surat ke 30 Ar-Rum ayat 41 yang arinya kurang lebih “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya ALLOH merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar” 30-Ar-Rum 41. Meyakini akan kebenaran hadits di atas, kita sebagai orang mukmin seharusnya berani dengan konsekwen menjadikan bacaan sholawat kepada Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam sebagai “resep obat penyakit nifaq” yang bersarang di dalam hati kita masing-masing. Kita dan keluarga kita. Bahkan bagi kita dan bagi ummat masyarakat. Itulah salah satu manfaat daripada Membaca Sholawat termasuk Sholawat Wahidiyah Kepada Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam. Membaca Sholawat termasuk Sholawat Wahidiyah sebagai amal kebagusan, sebagai penghapus keburukan dan sebagai pengangkat derajat bagi pembacanya Bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam Artinya Kurang lebih “Ya benar, telah datang kepadaku seorang pen-datang dari Tuhanku kemudian berkata “Barang-siapa diantara ummatmu membaca sholawat kepadamu satu sholawat, maka sebab bacaan sholawat tadi ALLOH menuliskan baginya sepuluh kebaikan dan mengangkat derajatnya sepuluh tingkatan, dan membalas sholawat kepadanya sepadan dengan shalawat yang ia baca” Imam Ahmad dari Abi Thalhah Al-Anshory. Dengan hadits nomor di atas ini seharusnya lebih mantap perhatian kita terhadap bacaan sholawat kepada Nabi kita Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam. Dalam hadits disebutkan bahwa membaca sholawat sebagai amal kebagusan, sebagai penghapus keburukan dan sebagai pengangkat derajat bagi pembacanya, yakni derajat di sisi dan menurut pandangan ALLOH Shubhanahu Wa Ta'ala. Lebih utamanya manusia di sisi Nabi Muhammad Sholalohu 'Alaihi Wa Sallam besok pada hari qiyamat Bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam Artinya Kurang lebih “Sesungguhnya lebih utamanya manusia di sisi-Ku besok pada hari qiyamat ialah mereka yang lebih banyak membacanya sholawat kepadaku”. Hadits Hasan riwayat Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud Seluruh ummatnya Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaiihi Wa Sallam tentu ingin dirinya berada dekat dengan Rosululloh Sholallohu 'Alaiihi Wa Sallam lebih-lebih besok pada yaumul qiyamah. Apakah kita sudah konsekwen dengan keinginan itu ? Artinya ; bagaimana usaha kita agar supaya berada dekat dengan Rosululloh SAW ? Marilah kita perhatikan hadits di bawah ini!. Membaca Sholawat bermanfaat diberkan kedudukan yang istimewa oleh Alloh Shubhanahu Wa Ta'ala Bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam Artinya kurang lebih “Barang siapa yang lebih banyak di antara kamu sekalian bacaan sholawat-nya kepadaku, dialah yang lebih dekat kedudukan-nya dengan aku” Al-Baihaqy dari Abi Umamah Sekalipun hadits tersebut menggunakan kalam khabar, akan tetapi tekanannya adalah kalam insya’ yang memberi jaminan atau garansi. Membaca Sholawat bermanfaat atau berfungsi sebagai istighfar dan pemperoleh Jaminan Maghfiroh dari Alloh SWT. Bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam Artinya “Bacalah kamu sekalian sholawat kepadaku, maka sesungguh-nya bacaan sholawat kepadaku itu menjadi penebus dosa dan pembersih bagi kamu sekalian; Dan barang siapa membaca sholawat kepadaku satu kali, maka ALLOH memberi sholawat kepadanya sepuluh kali”. Riwayat Ibnu Abi ’Ashim dari Anas bin Malik RA Dari hadits tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa membaca sholawat kepada Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam berfungsi sebagai istighfar dan memperoleh jaminan maghfiroh dari ALLOH SWT. Bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam Artinya “Perbanyaklah bacaan shoalawat kepadaku ; karena sesungguhnya bacaan sholawatmu kepadaku itu merupakan maghfiroh atas dosa-dosa kamu sekalian, dan carilah kedudukan dan wasilah kepadaku . Hadits Riwayat Ibnu Asakir dari Hasan Bin Ali Ra. Sholawat sebagai pengawal Do'a dan sebagai pembersih amal Bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam Artinya “Bacaan sholawatmu kepadaku itu merupakan pengawal bagi do’amu dan meridlokan Tuhanmu, serta sebagai pembersih amal-amalmu”. Riwayat Ad-Dailami dari Sayyidina Ali, Karromalloohu Wajhah. Sholawat sebagai kunci pembuka hijab Bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam Artinya “Segala macam doa terhijab terhalang / tertutup, sehingga diawali dengan pujian kepada ALLOH Azza wa Jalla dan bacaan sholawat kepada Nabi SAW kemudian berdo’a, maka do’a itu diijabahi". An-Nasa-i dari Abdullah bin Yasar RA Dari hadits tersebut jelas bahwa bacaan Sholawat kepada Nabi SAW merupakan “kunci pembuka hijab” bagi do’anya hamba kepada ALLOH SWT dan menjadi jaminan terkabulkannya suatu do’a. Dengan kata lain berdo’a kepada ALLOH SWT yang tidak disertai atau yang tidak mengandung sholawat Nabi SAW tidak bisa sampai kepada ALLOH. Jangankan dikabulkan. Mendatangkan baginya seratus macam hajat kebutuhannya Bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam Artinya “Barang siapa membaca sholawat kepadaku tiap hari 100 seratus kali maka ALLOH mendatangkan baginya seratus macam hajat kebutuhannya; yang 70 macam untuk kepentingan akhiratnya, dan yang 30 macam untuk kepentingan di dunianya”. Dikeluarkan oleh Ibnu Mandah dari Jabir RA. Sudah barang tentu kita tidak boleh menyalahgunakan hadits tersebut dengan menganggap cukup memperbanyak bacaan sholawat saja tanpa berusaha atau ikhtiar dalam soal-soal yang kita diwajibkan berusaha atau berikhtiar. Sama sekali tidak boleh. Suu-ul adab dan beri’tikad buruk. I’tikad buruk kepada ALLOH SWT WAROSUULIHI SAW Kita tetap diwajibkan berusaha, bekerja dan melaksana-kan bidang-bidang yang menjadi tugas kewajiban kita dengan setepat mungkin dan sesempurna-sempurnanya. Istilah di dalam Wahidiyah harus “YUKTII KULLA DZII HAQQIN HAQQOH” . Atas dasar hadits tersebut itulah antara lain di dalam pengamalan Sholawat Wahidiyah 40 hari ada bagian sholawat yang harus dibaca 100 kali, yaitu sholawat yang pertama ALLOHUMMA YAA WAAHIDU YAA AHAD Dengan demikian tidak perlu diragukan bahwa banyak persoalan-persoalan / problema hidup dan bermacam-macam hajat atau kepentingan dikaruniai jalan keluar setelah mengamalkan Sholawat Wahidiyah selama 40 hari. Sebelum meninggal melihat tempatnya di Surga Bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam Artinya “Barang siapa membaca sholawat kepadaku setiap hari seribu kali dia tidak akan mati sehingga dia melihat tempatnya di surga”. HR. Adl-Dliya’ dari Anas bin Malik RA. Kita juga tidak boleh menyalahgunakan hadits nomor ini ! Akan tetapi kita harus yakin kebenaran hadits tersebut dan seharusnya berusaha merealisir keyakinan kita itu demi meningkatkan iman dan taqwa serta mahabbah kita kepada ALLOH WA ROSUULIHI Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam ! Itulah sedikit banyak uraian tentang Pengertian dan Manfaat Sholawat Wahidiyah yang kami utarakan di dari buku-buku Wahidiyah diantaranya Buku Kuliah Wahidiyah, Tuntunan Mujahadah dan Acara-Acara Wahidiyah, Artike Beliau K. Zainuddin Tamsir Madiun dan sebagainya. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadikan tambah mantab dan yakinnya untuk memperbanyak membaca Sholawat Wahidiyah. lembaranwahidiyah sholawatwahidiyah manfaatsholawatwahidiyah Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Agama
JawabSholawat Wahidiyah adalah seluruh rangkaian do'a-do'a Sholawat yang tertulis didalam lembaran Sholawat Wahidiyah, termasuk cara-cara dan adab-adab pengamalannya, bacaan-bacaan dan segala isi kandungan yang terdapat didalamnya, termasuk bacaan surat Al-Fatihah penutup. Sholawat Wahidiyah adalah rangkaian doa-doa Sholawat Nabi seperti tertulis dalam Lembaran Sholawat Wahidiyah, termasuk kaifiyah cara dan adab / tatakrama dalam mengamalkannya. Mulai disiarkan dan diamalkan sejak tahun 1963. Muallif Sholawat Wahidiyah adalah al-Mukarrom Kyai Al-Haj Abdoel Madjid Ma’roef Pengasuh Pondok Pesantren Kedunglo, Desa Bandarlor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Propinsi Jawa Timur. Sholawat Wahidiyah berfaedah menjernihkan hati, dan ma’rifat sadar kepada Alloh dan Rosul-NYA . Alhamdulillah, bifadlillahi warohmatih wabisyafaa’ati Rosuulillahi mereka yang mengamalkan Sholawat Wahidiyah sesuai dengan bimbingan yang benar dikaruniai hati lebih jernih, batin lebih tenang, jiwa lebih tentram, makin bertambah banyak sadar kepada Alloh ma’rifat Billah ... Thursday 12 April 2012. Di ingatkan hari ini ( 12 April - 22 Mei 2012) Dimulainya Mujahadah Ulang 40 hari an menyongsong Mujahadah Kubro dalam rangka memperingati dan menghormat " Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW dan Haul Mbah KH. Abdul Madjid Ma'roef Qs.

Asal mula lahirnya Sholawat Wahidiyah dimulai pada awal bulan Juli 1959. Hadlrotul Mukarrom Romo KH Abdoel Madjid Ma’roef, Pengasuh Pesantren Kedunglo, Desa Bandar Lor, Kota Kediri, menerima “alamat ghoib”- istilah Beliau – dalam keadaan terjaga dan sadar, bukan dalam mimpi. Maksud dan isi alamat ghoib tersebut kurang lebih “supaya ikut berjuang memperbaiki mental masyarakat lewat jalan bathiniyah”. Sesudah menerima alamat ghoib tersebut Beliau sangat prihatin, kemudian mencurahkan dan memusatkan kekuatan bathiniyah, bermujahadah istilah Wahidiyah, bermunajat, mendekatkan diri kepada Alloh , memohon bagi kesejahteraan ummat masyarakat, terutama perbaikan mental, akhlaq dan kesadaran kepada Alloh wa Rosuulihi . Do’a-do’a dan amalan yang Beliau perbanyak adalah do’a sholawat seperti Sholawat Badawiyah, Sholawat Nariyah, Sholawat Munjiyat, Sholawat Masisiyah dan masih banyak lagi. Boleh dikatakan bahwa hampir seluruh doa yang Beliau amalkan untuk memenuhi maksud alamat ghoib tersebut adalah do’a sholawat dan hampir seluruh waktu beliau tidak ada yang tidak dipergunakan untuk membaca sholawat. Suatu contoh, ketika bepergian dengan naik sepeda, beliau memegang stir sepeda dengan tangan kiri, sedang tangan kanan Beliau masuk ke dalam saku baju untuk memutar tasbih. Untuk amalan Sholawat Nariyah misalnya Beliau sudah terbiasa mengkhatamkannya dengan bilangan 4444 kali dalam tempo kurang lebih 1 satu jam.[1] Dengan penuh ketekunan dan prihatin yang sangat mendalam, beliau tidak henti-hentinya bermujahadah dan melakukan riyadloh-riyadloh seperti puasa sunnah dan sebagainya demi melaksanakan maksud alamat ghoib tersebut. Tidak seorangpun dari keluarganya yang mengetahui bahwa beliau sedang melaksanakan suatu tugas yang sangat berat. Tugas yang harus dilaksanakan bukan untuk kepentingan pribadi atau keluarga beliau, tetapi untuk kepentingan ummat dan masyarakat, untuk kepentingan perbaikan mental dan akhlaq ummat manusia yang beraneka warna prilakunya. Pada awal Tahun 1963 Beliau menerima alamat ghoib lagi, seperti yang Beliau terima pada tahun 1959. Alamat yang kedua ini bersifat peringatan terhadap alamat ghoib yang pertama. Maka Beliaupun meningkatkan mujahadah, berdepe-depe tadlorru’-pen kepada Alloh , sehingga kondisi fisik / jasmani Beliau sering terganggu, namun tidak mempengaruhi kondisi bathiniyah Beliau.[2] Tidak lama dari alamat ghoib yang kedua itu, masih dalam tahun 1963, tepatnya malam Jum’at Legi, tanggal 22 Muharrom 1383 H 14 Juni 1963 M, beliau menerima lagi alamat ghoib dari Alloh , untuk yang ketiga kalinya. Alamat yang ketiga ini lebih keras lagi dari pada yang ke dua “Malah kulo dipun ancam menawi mboten enggal-enggal nglaksanak-aken” Malah saya diancam kalau tidak cepat-cepat melaksanakan. Demikian kurang lebih penjelasan beliau “Saking kerasipun peringatan lan ancaman, kulo ngantos gemeter sak bakdanipun meniko” karena kerasnya peringatan dan ancaman, saya sampai gemetar sesudah itu, tambah Beliau. Sesudah itu semakin bertambahlah prihatin, meningkatkan mujahadah, taqorrub dan permohonan ke hadirot Alloh . Dalam situasi bathiniyah yang senantiasa bertawajjuh ke hadirat Alloh wa Rosuulihi itu masih dalam tahun 1963, beliau menyusun suatu do’a Sholawat. ”Kulo lajeng ndamel oret-oretan” saya lalu membuat coret-coretan, istilah Beliau. “Sak derenge kulo inggih mboten angen-angen badhe nyusun Sholawat” sebelumnya saya tidak ada angan-angan menyusun Sholawat. Beliau menjelaskan “malah anggen kulo ndamel namung kalian nggloso” malah saya dalam menyusun itu dengan tiduran. Yang dimaksud do’a Sholawat yang baru lahir dari kandungan bathiniyah yang bergetar dalam frekuensi tinggi kepada Alloh wa Rosuulihi , bathiniyah yang diliputi rasa tanggung jawab dan prihatin terhadap ummat dan masyarakat, adalah Sholawat اَللّهُمَّ كَماَ أَنْتَ أَهْلُهْ, صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِناَ وَمَوْلاَناَ وَشَفِيْعِناَ وَحَبِيْبِنْاَ وَقُرَّةِ أَعْيُنِناَ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا هُوَ أَهْلُهْ, نَسْأَلُكَ اللّهُمَّ بِحَقِّهِ أَنْ تُغْرِقَناَ فِي لُجَّةِ بَحْرِ الْوَحْدَةْ, حَتىَّ لاَ نَرَى وَلاَ نَسْمَعَ وَلاَ نَجِدَ وَلاَنُحِسَّ وَلاَ نَتَحَرَّكَ وَلاَ نَسْكُنَ اِلاَّ بِهَا, وَتَرْزُقَناَ تَمَامَ مَغْفِرَتِكْ وَتَمَامَ نِعْمَتِكْ وَتَمَامَ مَعْرِفَتِكْ وَتَمَامَ مَحَبَّتِكْ وَتَمَامَ رِضْوَانِكْ وَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهْ, عَدَدَمَاأَحَاطَ بِهِ عِلْمُكَ وَأَحْصَاهُ كِتَابُكْ, بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنْ, وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعاَلَمِينْ. “Niki kulo namekaken Sholawat Ma’rifat” Ini saya namakan Sholawat Ma’rifat, penjelasan Beliau. Dalam Sholawat tersebut belum ada kata sesudah kalimat dan seterusnya seperti yang ada sekarang ini. Kemudian Beliau menyuruh tiga orang supaya mengamalkan Sholawat yang baru lahir tersebut. Tiga orang yang Beliau sebut sebagai pengamal percobaan itu ialah bapak Abdul Jalil, seorang tokoh tua sesepuh dari Desa Jamsaren, Kota Kediri, bapak Mukhtar seorang pedagang dari Desa Bandar Kidul, Kota Kediri, dan seorang santri Pondok Kedunglo yang bernama Dahlan, dari Blora, Jawa Tengah. Alhamdulillah ! Setelah menga-malkan Sholawat tersebut, mereka menyampaikan kepada Beliau bahwa mereka dikaruniai rasa tenteram dalam hati, tidak ngongso-ngongso dan lebih banyak ingat kepada Alloh . Setelah itu Beliau menyuruh lagi beberapa santri pondok supaya mengamalkannya. Alhamdulillah, hasilnya juga sama seperti yang diperoleh oleh tiga orang tersebut di atas. Beberapa waktu kemudian, masih dalam bulan Muharram 1383 H Beliau menyusun Sholawat lagi yaitu اَللّهُمَّ يَاوَاحِدُ يَااَحَدْ, يَاوَاجِدُ يَاجَوَادْ,صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدْ, فىِ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدٍ مَعْلُوْمَاتِ اللهِ وَفُيُوْضَاتِهِ وَاَمْدَادِهْ. Sholawat tersebut kemudian diletakkan pada urutan pertama dalam susunan Sholawat Wahidiyah. Karena lahirnya Sholawat ini pada bulan Muharram, maka Beliau menetapkan bulan Muharram sebagai bulan kelahiran Sholawat Wahidiyah yang diperingati ulang tahunnya dengan pelaksanaan Mujahadah Kubro Wahidiyah pada setiap bulan tersebut. Untuk mencoba khasiat Sholawat yang kedua ini, Beliau menyuruh beberapa orang supaya mengamalkannya. Alhamdulillah, hasilnya lebih positif lagi. Yaitu mereka dikarunia oleh Alloh , ketenangan batin dan kesadaran hati kepada Alloh yang lebih mantab. Semenjak itu Beliau memberi ijazah Sholawat Ahadiayah Alloohuma yaa wahidu yaa ahad…dst dan Sholawat Tauhid Alloohumma kama anta ahluh…dst tersebut secara umum, termasuk para tamu yang sowan bertamu kepada Beliau. Disamping itu, Beliau menyuruh beberapa santri untuk menulis Sholawat tersebut dan mengirimkan kepada para ulama / kyai yang diketahui alamatnya dengan disertai surat pengantar yang beliau tulis sendiri. Isi surat pengantar itu antara lain, agar Sholawat yang dikirim itu bisa diamalkan oleh masyarakat setempat. Sejauh itu tidak ada jawaban negatif dari para ulama/kyai yang dikirimi. Dari hari ke hari semakin banyak yang datang memohon ijazah amalan Sholawat Wahidiyah. Oleh karena itu Beliau memberikan ijazah secara mutlak. Artinya disamping diamalkan sendiri supaya disiarkan / disampaikan kepada orang lain tanpa pandang bulu. Sejak sebelum lahirnya Sholawat Wahidiyah, di masjid Kedunglo setiap malam Jum’at secara rutin diadakan pengajian kitab Al-Hikam yang dibimbing langsung oleh Hadhrotul Mukarrom Muallif sendiri. Pengajian tersebut diikuti oleh para santri, masyarakat sekitar dan beberapa kyai dari sekitar kota Kediri. Pada suatu pengajian rutin tersebut, Sholawat Tauhid Alloohumma kama anta ahluh…dst ditulis di papan tulis dan Beliau menerangkan/ menjelaskan hal-hal yang terkandung di dalamnya, kemudian memberi ijazahnya secara mutlak pula untuk diamalkan dan disiarkan disamping Sholawat Sholawat Ahadiayah Alloohuma yaa wahidu yaa ahad…dst Dengan semakin banyaknya orang yang memohon ijazah dua Sholawat tersebut, maka untuk memenuhi kebutuhan, Bapak KH Mukhtar, Tulungagung, seorang Pengamal Sholawat Wahidiyah yang juga ahli khot tulis arab indah membuat Lembaran Sholawat Wahidiyah yang terdiri dari Sholawat Ahadiayah Alloohuma yaa wahidu yaa ahad…dst dan Sholawat Tauhid Alloohumma kama anta ahluh…dst. Pembuatannya menggu-nakan stensil yang sederhana dan dengan biaya sendiri serta dibantu oleh beberapa orang pengamal dari Tulungagung, antara lain kertas dibantu oleh KH Mujab Mujib, Pengasuh Ponpes At-Thohriyah, Mangunsari, Tulungagung. Pengajian kitab Al-Hikam yang dilaksanakan setiap malam Jum’at itu, atas usulan dari para peserta yang menjadi Pegawai / Karyawan, dirobah menjadi hari Minggu pagi sampai sekarang. Sebelum pengajian kitab Al-Hikam didahului dengan Sholat Tasbih berjama’ah dan Mujahadah Sholawat Wahidiyah. Pada suatu Pengajian kitab Al-Hikam masih dalam tahun 1963 Beliau menjelaskan tentang “HAQIQOTUL WUJUD” sampai pengertian dan penerapan “BIHAQIQOTIL MUHAM-MADIYYAH” yang di kemudian hari disempurnakan dengan penerapan “LIRROSUL-BIRROSUL”. Pada saat itu tersu-sunlah Sholawat yang ketiga yaitu عَلَيْكَ نُوْرَ الْخَلْقِ هَادِي َاْلاَنَامْ فَقَدْ ظَلَـمْتُ أَبَداً وَرَبِّنِـى فَإِنْ تَرُدَّكُنْتُ شَخْصاً هَالِكاَ ◙ ◙ ◙ يَا شَافِعَ الْخَلْقِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمْ وَاَصْــلَهُ وَرُوْحَـهُ أَدْرِكْنِى وَلَيْسَ لِى يَا سَيِّدِى سـِوَاكاَ Sholawat yang ketiga ini dinamakan “SHOLAWAT TSALJUL QULUB” Sholawat Tsalju hati / pendingin hati. Nama lengkapnya “SHOLAWAT TSALJUL GHUYUUB LITAB-RIIDI HAROROTIL-QULUB” Sholawat Salju Ghoib untuk mendinginkan hati yang panas. Pada suatu saat, Muallif dawuh kepada Moh. Ruhan Sanusi untuk mengadakan sayembara mengenai “LAGU TASYAFU”. Namun belum sampai disayembarakan, tau-tau muncul begitu saja lagu tasyafaffu’ seperti yang kita kenal sekarang ini. Tidak diketahui dari mana dan siapa yang mengajarkan. Ketiga rangkaian Sholawat tersebut diawali dengan surat Al-Fatihah, diberi nama “SHOLAWAT WAHIDIYAH”. Kata “WAHIDIYAH” diambil sebagai tabarrukan mengambil berkah salah satu dari “ASMAUL HUSNA” yang terdapat dalam Sholawat yang pertama, yaitu “WAAHIDU”, artinya “MAHA SATU”. Satu tidak bisa dipisah-pisahkan lagi. Mutlak satu AZALAN WA ABADAN. “Satu” bagi Alloh tidak seperti “satu”-nya” makhluq. Muallif menjelaskan para ahli berpendapat bahwa diantara khowas hasiat AL-WAAHIDU, adalah menghilangkan rasa bingung, rupek, resah / gelisah dan takut. Barang siapa membacanya 1000 kali dengan sepenuh hati dan khudlu’, maka dia dikaruniai Alloh tidak mempunyai rasa takut / khawatir kepada makhluq, di mana takut kepada makhluq itu adalah sumber dari segala balak/bencana di dunia dan di akhirat. Dia hanya takut kepada Alloh saja ! Barang siapa memperbanyak dzikir “AL-WAAHIDU AL-AHAD” atau “YAA WAAHIDU YAA AHADU” maka Alloh membuka hatinya menjadi sadar bertauhid / memahaesakan Alloh sadar Billah. Masih pada tahun 1963, diadakan pertemuan silaturrahim yang diikuti oleh para ulama, kyai dan tokoh masyarakat yang sudah mengamalkan Sholawat Wahidiyah dari Kediri, Tulungagung, Blitar, Jombang dan Mojokerto bertempat di Langgar mushola bapak Abdul Jalil, Jamsaren-Kediri. Dipimpin oleh Hadhrotul Mukarrom Muallif Sholawat Wahidiyah sendiri. Diantara hasilnya adalah susunan redaksi/kalimat yang ditulis di dalam Lembaran Sholawat Wahidiyah, termasuk garansi/jaminan dengan huruf Arab pego bahasa Jawa. Mengenai redaksi jaminan/garansi itu atas usulan dari Beliau dan disetujui oleh seluruh peserta musyawarah. Redaksinya adalah “MENAWI SAMPUN JANGKEP 40 DINTEN BOTEN WONTEN PEROBAHAN MANAH, KINGING DIPUN TUNTUT DUN-YAN WAUKHRON – Kedunglo Kediri” Jika setelah mengamalkan 40 hari tidak mengalami perubahan dalam hati, boleh dituntut di dunia dan akhirat. Kedunglo, Kediri. Pada awal tahun 1964, menjelang peringatan ulang tahun lahirnya Sholawat Wahidiyah yang pertama EKA WARSA dalam bulan Muharram, Lembaran Sholawat Wahidiyah mulai dicetak dengan klise yang pertama kalinya di kertas HVS putih sebanyak +500 lembar. Yang mengusahakan klise dan pencetakan itu KH Mahfudz dari Ampel-Surabaya, atas biaya dari Ibu Hj. Nur AGN, Surabaya istri H. Nur AGN, Anggota DPR Pusat dari Fraksi Partai NU waktu itu. Susunan dalam Lembaran Sholawat Wahidiyah yang dicetak adalah Hadiah fatihah, “ALLOOHUMMA YAA WAAHIDU……”, ALLOOHUMMA KAMAA ANTA AHLUH……”, “YAA SYAAFI’AL KHOLQIS-SHOLAATU WASSALAAM……” belum ada “YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOOH” dengan dilengkapi keterangan tentang cara pengamalannya dan termasuk garansi tersebut di atas. Setelah Lembaran Sholawat Wahidiyah dengan susunan seperti di atas beredar secara luas, disamping banyak yang menerima, juga ada yang menolak / mengontrasinya. Diantaranya seorang tokoh Ulama dari Syuriyah NU Jawa Timur. Kebanyakan alasan para pengontras adalah adanya garansi Menawi sampun jangkep sekawan doso dinten boten wonten perobahan manah, kenging dipun tuntut dun-yan wa ukhron-“Kedonglo Kediri”. Mereka memberikan penafsiran tentang garansi dengan pemaha-man yang jauh bertentangan dengan makna sebenarnya. Pemahaman mereka terhadap “garansi” menjadi “Barang siapa mengamalkan Sholawat Wahidiyah dijamin masuk surga”. Sebenarnya kalimat garansi / pertanggungjawaban tersebut merupakan suatu ajaran atau bimbingan agar kita mempunyai rasa tanggung jawab dengan segala konsekwensinya kita terhadap segala apa yang kita lakukan; bahasa populernya “berani berbuat harus berani bertanggungjawab”. Peringatan Ulang Tahun Wahidiyah I Ekawarsa Pada bulan Muharrom 1384 H 1964 diadakan Peringatan Ulang Tahun Lahirnya Sholawat Wahidiyah I yang disebut EKAWARSA. Hadir dalam acara tersebut tokoh-tokoh masyarakat, para kyai para ulama NU dari Kediri, Tulung-agung, Jombang, Mojokerto, Blitar, Nganjuk, dan Surabaya. Antara lain KH Moh. Jazuli, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso, Mojo, Kediri, KH Abdul Wahab Hasbulloh, Rois Am Syuriyah NU, KH Abdul Karim Hasyim, Tebuireng, Jombang. Pada akhir sambutan shohibul bait, Muallif Sholawat Wahidiyah yang waktu itu masih dikenal dengan sebutan panggilan “Gus Madjid” menawarkan ”Nuwun sewu kula nggadahi amalan Sholawat ; panjenengan punopo kerso kulo aturi ?” maaf, saya mempunyai amalan sholawat ; apakah para hadiri hadirot mau menerima jika saya beri ?. Gemuruh suara hadirin kompak “puruun” Mau !. Bahkan KH Abdul Wahab Hasbulloh panggilan Mbah Wahab berdiri dari kursi tempat duduknya sambil mengacungkan tangan kanannya dengan suara lantang Qobiltu Awwalan aku yang pertama kali menerima, saya sudah “kenthing” mantap – pen. Saya terima ijazah panjenengan, wahai saudaraku Abdoel Madjid Pada kesempatan memberikan tausiyah, Mbah Wahab menyatakan antara lain “Ilmunya Gus Madjid itu dalam sekali ! Ibaratnya kedalaman ilmunya Gus madjid 10 meter, saya masih 2 meter”. Masih pada tahun 1964, setelah pelaksanaan peringatan ulang tahun Sholawat Wahidiyah yang pertama, di Kedunglo diadakan Asrama Wahidiyah I yang diikuti para kyai dan tokoh agama dari daerah Kediri, Tulungagung, Blitar, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Surabaya, Malang, Madiun dan Ngawi. Asrama ini dilaksanakan selama tujuh hari tujuh malam. Kuliah-kuliah Wahidiyah diberikan langsung oleh Beliau sendiri. Di dalam Asrama ini lahirlah kalimat nidak “YAA SAYYIDII YAA ROSUULALLOOH”. Untuk melengkapi amalan Sholawat Wahidiyah yang telah ada, kalimat nidak tersebut dimasukkan dalam Lembaran Sholawat Wahidiyah, ditempatkan sesudah Yaa Syafi’al Kholqissholaatu was salaam…dst. Lembaran Sholawat Wahidiyah yang berisikan tiga rangkaian itu beredar dengan tidak ada perubahan sampai awal tahun 1968. Asrama Wahidiyah II selama 6 enam hari, dari Senin sampai Ahad tanggal 5 – 11 Oktober 1965 di Kedunglo. Di dalam Kuliah Wahidiyah yang Beliau sampaikan, antara lain Beliau menerangkan tentang GHOUTSUZ-ZAMAN dengan panjang lebar. Pada saat itu lahir dari kandungan Beliau عَلَيْكَ رَبِّنِي بِإِذْنِ اللهْ مُوْصِلْةٍ لِلْحَضْرَةِ الْعَلِيَّةْ ◙ ◙ يَآ أَيُّهَا الْغَـوْثُ سَلاَمُ اللهْ وَانْظُرْ اِلَىَّ سَـِّيدِىْ بِنَظْرَةْ Pada tahun 1965 Beliau memberi ijazah lagi berupa kalimat nidak Fafirruu Ilallooh dan Waquljaa Alhaqqu …dst. Kalimat nidak ini pada saat itu juga belum dimasukkan dalam rangkaian pengamalan Sholawat Wahidiyah, tetapi dibaca oleh imam dan makmum pada akhir setiap do’a. Begitu juga Waquljaa Alhaqqu …dst belum dirangkaikan dengan Fafirruu Ilallooh seperti sekarang. Tentulah ini suatu kebijaksanaan yang mengandung berbagai macam hikmah dan sirri-sirri yang kita tidak mampu menguraikan. Tegasnya kita tidak tersebut merupakan suatu jembatan emas yang menghubungkan tepi jurang pertahanan nafsu di satu sisi dan tepi kebahagiaan yang berupa kesadaran kepada Alloh wa Rosuulihi, di sisi lain. Para Pengamal Sholawat Wahidiyah menyebutnya “ISTIGHOTSAH”. Bacaan ini tidak langsung dimasukkan ke dalam rangkaian Sholawat Wahidiyah dalam lembaran-lembaran yang diedaran kepada masyarakat. Tetapi para Pengamal Wahidiyah yang sudah agak lama dianjurkan untuk mengamalkannya terutama dalam mujahadah-mujahadah khusus. Pada tahun 1968 lahir Sholawat عَلىَ مُحَمَّدٍ شَفِيْعِ اْلأُمَـمِ بِالْواَحِـدِيَةِ لِرَبِّ الْعاَلَمِيْنْ قَرِّبْ وَاَ لِّفْ بَيْنَنَا يَا رَبَّناَ ◙ ◙ ◙ يَا رَبَّناَ اللّهُـمَّ صَلِّ سَـلِّم وَاْلآلِ وَاجْعَلِ اْلاَناَمَ مُسْرِعِيْنْ يَا رَبَّناَ اغْفِرْ يَسِّرْ اِفْتَحْ وَاهْدِناَ Pada tahun 1971, menjelang pemilu di negara kita, lahirlah Sholawat Kemudian Yaa Ayyuhal Ghoutsu Salaamulloh…dst dan sholawat ini dimasukkan ke dalam lembaran Sholawat Wahidiyah yang diedarkan kepada masyarakat. صَلاَ تُهُ عَلَيْكَ مَعْ سَلاَمِهِ خُذْبِيَدِى يَا سَيِّدِى وَاْلأُمَّةِ ◙ ◙ يَاشَـافِعَ الْخَلْقِ حَبِيْبَ اللهِ ضَلَّتْ وَضَلَّتْ حِيْلَتىِ فىِ بَلْدَتِى ْيَا سَيِّدِى يَا رَسُوْلَ الله Kemudian Sholawat ini dimasukkan ke dalam Lembaran Sholawat Wahidiyah diletakkan sesudah Yaa Ayyuhal Ghouts… dst sebelum Yaa Robbanallohumma Sholli Sallimi…dst. Pada tahun 1973 Beliau menambah do’a Alloohumma Baarik Fima Kholaqta wa Hadzihil Baldah belum ada kalimat . Pada tahun 1973 bacaan nidak Fafirruu Ilallooh dirangkaikan dengan Wa qulja Alhaqqu…dst dan didahului dengan do’a بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَللّهُمَّ بِحَقِّ اْسمِكَ اْلاَعْظَمْ وَبِجَاهِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ وَبِبَرَكَةِ غَوْثِ هَذاَالزَّماَنِ وَأَعْوَانِهِ وَسَآئِرِاَوْلِيآئِكَ يَا الله, يَا الله, يَاالله رَضِىَ الله 3 x تَعاَلىَ عَنْهُمْ 3 x بَلِّغْ جَمِيْعَ الْعاَلَمِيْنْ نِدآءَناَ هَذاَ وَاجْعَلْ فِيْهِ تَأْثِيْرًا بَلِيْغاً 3 x فًإِنَّكَ عَلىَ كُلِّ شَئْ ٍقَدِيْرٌ وَبِاْلإِجَابَةِ جَدِيْرُ 7 xفَفِرُّواْ اِلىَ الله ْ 3x وَقُلْ جَآءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ اْلبَاطِلَ اِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقاً Pada hari Kamis wage jam wib, tanggal 19 Juni 1975 13 Jumadil Awal 1395 H mulai dilaksanakan nidak Fafirruu Ilallooh dengan berdiri menghadap empat penjuru yaitu pada saat acara Mujahadah dalam rangka peletakan batu pertama Masjid Desa Tanjungsari, Boyolangu, Tulungagung Masjid KH. Zaenal Fanani Demikian penambahan dan penyempurnaan Sholawat Wahidiyah secara berturut-turut seirama dengan pengem-bangan dan penyepurnaan Ajaran Wahidiyah yang diberikan oleh Hadhrotul Mukarrom Romo Yai Muallif Sholawat Wahidiyah sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi ummat masyarakat baik di dalam maupun luar negeri. Pada tahun 1978 Beliau menambah do’a Alloohumma Barik fii ma kholaqta..dst Tahun 1980 ada tambahan dalam Sholawat Ma’rifat, yaitu sesudah bacaan وَتَرْزُقَناَ تَمَامَ مَغْفِرَتِكَ ditambah . Demikian juga setelah وَتَمَامَ نِعْمَتِكَ dan seterusnya sampai َتَمَامَ رِضْوَانِكَ ditambah menjadi seperti dalam Lembaran Sholawat Wahidiyah sampai sekarang. Tahun 1981 doa اللهُمَّ بَارِكْ فِيْمَا خَلَقْتَ وَهَذِهِ اْلبَلْدَةْ ditambah يَاالله dan doa اللهُمَّ بَارِكْ فى هذه المجاهدة ياآلله dirobah menjadi وفى هذه المجاهدة ياآلله Sehingga rangkaiannya menjadi اللهُمَّ بَارِكْ فِيْمَا خَلَقْتَ وَهَذِهِ اْلبَلْدَةْ يَاالله وَفِى هَذِهِ الْمُجَاهَدَةْ ياآلله Pada tanggal 27 Jumadil Akhir 1401 H atau tanggal 2 Mei 1981 M Lembaran Sholawat Wahidiyah yang ditulis dengan huruf al-Qur’an huruf Arab diperbaharui dengan susunan yang sudah lengkap dengan disertai petunjuk cara pengamalannya, Ajaran Wahidiyah dan keterangan tentang ijazah dari Beliau secara mutlak. Susunan dalam Lembaran Sholawat Wahidiyah seperti itu tidak ada perubahan hingga sekarang kecuali beberapa kalimat dalam penjelasan keterangan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan aturan bahasa. Proses tersusunnya Sholawat Wahidiyah menjadi lengkap seperti pada LEMBARAN SHOLAWAT WAHIDIYAH sekarang ini berlangsung selama 17 tahun 7 bulan 17 hari. Demikian secara kronologis, sejarah ringkas lahirnya Sholawat Wahidiyah dari awal sampai penyempurnaan disetiap periode. Setiap penyempurnaan sudah barang tentu memiliki sirri-sirri rahasia yang kita tidak mengetahui secara pasti. Hanya ada sebagian dari Pengamal Wahidiyah yang ditunjukkan sirri-sirrinya secara bathiniyah. [1] Informasi dari KH Muhaimin, Mojoroto, Kediri. [2] Sumber dari Ibu Nyai Hj. Shofiyah Madjid istri KH Abdoel Majid Ma’roef.

.
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/677
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/47
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/401
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/289
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/987
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/176
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/598
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/225
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/749
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/337
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/517
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/754
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/284
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/499
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/96
  • sholawat wahidiyah dan artinya