YangKedua, yang dapat merusak amal itu adalah : وَقَسْوَةُ الْقَلبِ "Orang yang keras hati". Hatinya tu kasar, keras. Beruntung kita kalau oleh Allah diberikan hati yang lembut, yang peka, cepat menerima kebenaran. Sebuah contoh, Umar bin Khattab r.a, orang yang diberikan hati yang keras tapi mudah dan cepat menerima kebenaran. 1. AL ISTIGHAL BI’UYUBIL KHOLQI Allah Ta’ala berfirman . ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺟْﺘَﻨِﺒُﻮﺍ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻣِّﻦَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﻥَّ ﺑَﻌْﺾَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﺛْﻢٌ ۖ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺠَﺴَّﺴُﻮﺍ “ Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain ”QS. Al-Hujurat 12 2. QASWATUL QULUB Hati yang keras Allah subhânahu wa ta’âlâ berfirman ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮﺑِﻬِﻢْ ﻣَﺮَﺽٌ ﻏَﺮَّ ﻫَﺆُﻟَﺎﺀِ ﺩِﻳﻨُﻬُﻢْ Artinya “…Dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata, Mereka itu orang-orang mu’min ditipu oleh agamanya.”QS. Al-Anfâl 49 3. HUBBUN DUN-YA terlalu cinta terhadap dunia Allah Ta’ala berfirman ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺣَﺮْﺙَ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﻧﺰﺩْ ﻟَﻪُ ﻓِﻲ ﺣَﺮْﺛِﻪِ ﻭَﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺣَﺮْﺙَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻧُﺆْﺗِﻪِ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻭَﻣَﺎ ﻟَﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﻣِﻦْ ﻧَﺼِﻴﺐٍ ” Barang siapa menghendaki pahala akhirat niscaya Kami tambah pahala itu baginya, dan barang siapa menghendaki pahala dunianya niscaya Kami beri pahala baginya, dan tidak ada bagian yang dia peroleh di akhirat ”.QS. Asy-Syura 20 4. QILLATUL HAYA’ sedikit rasa malunya 5. THULUL AMAL panjang angan- anganNabi Shallallahu alaihi wa alihi wa sallam bersabda ﻳَﻬْﺮَﻡُ ﺍﺑْﻦُ ﺁﺩَﻡَ ﻭَﻳَﺒْﻘَﻰ ﻣِﻨْﻪُ ﺍﺛْﻨَﺘَﺎﻥِ ﺍﻟْﺤِﺮْﺹُ ﻭَﺍﻟْﺄَﻣَﻞُ “ Anak Adam menjadi tua dan dua perkara masih tetap ada padanya rakus dan angan-angan”QR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas 6. DHULMUN LA YANTAHI kezhaliman yang tak pernah berhenti Allah Ta’ala berfirman ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻋَﻠِﻢَ ﻣِﻦْ ﺁَﻳَﺎﺗِﻨَﺎ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺍﺗَّﺨَﺬَﻫَﺎ ﻫُﺰُﻭًﺍ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻟَﻬُﻢْ ﻋَﺬَﺍﺏٌ ﻣُﻬِﻴﻦ “ٌ Dan apabila dia mengetahui sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok. Merekalah yang memperoleh azab yang menghinakan ”QS. Al-Jaatsiyah 9
Karenahadits Rasulullah tentang kebakhilan yang menjauhkan seseorang dari Allah dan surga serta manusia sesama adalah hadits Shahih. Para Jama'ah yang Dirahmati Allah. Keempat, riya dalam beramal. Riya' adalah pamer yaitu melakukan satu amal ibadah (agama) dengan maksud mendapatkan pujian dari manusia. Atau dengan bahasa yang agak kasar
Seni Optik Adalah Pandangan tentang Karya Seni yang Memukau kreatifitas Menghasilkan Kerajinan Tema Air yang Menakjubkan 6 Perkara Perusak Amal IbadahKesimpulanBerhati-hatilah Dari 6 Perkara Perusak Amal Ibadah – Sejauh ini kita sudah mengisi waktu dengan berbagai kegiatan ibadah sejak mulai dari ibada badan, ibadah harta hingga ibadah hati seperti zikir dan ingat Allah sudah banyak melakukan ibadah, kita tetap harus melakukan Muhasabah, karena pada dasarnya ibada adalah satu dari keseluruhan yang bisa saja dirusak oleh perkara lain diluar ibada itu pertemuan kali ini, kita akan mengupas tentang perkara perusak amal ibadah yang perlu kita 6 perkara yang dapat merusak sebuah amal ibadah. 6 perkara tersebut dapat merusak sholat kita, puasa kita, zakat kita, haji kita, sedakah dan merusak pahala sudah melakukan seluruh perintah Allah dan beranggapan amal kita sudah banyak. Tau-tau amal tersebut dirusak oleh hal lain yang ada pada diri kita 6 perkara yang dapat merusak aman tersebut?…Perusak Amal Ibadah 1 Mencari aib orang lainSekarang ini, mencari dan membicarakan aib orang lain di tengah orang banyak bukan lagi hal yang tabu. Dikorek, dicari aib orang lain dan kemudian berakhir dengan fitnah dan begitu hal ini dapat merusak amal yang sudah kita perbuat. Kita terlalu sibuk dengan aib dan kekurangan orang lain hingga kita lupa dan lalai dengan kekurangan diri Nabi pernah mengajarkan kepada kita dalam hadis BeliauYang artinya “Beruntunglah orang yang dipenuhi dengan berbagai kekurangan dan ia sibuk dengan kekurangannya hingga ia lupa terhadap aib orang lain”.Dan begitu sebaliknya, celakalah seseorang jika waktunya habis untuk mencari aib dan kekurangan orang lain dan melupakan aib dan kekurangan yang ada pada dirinya dunia jurnalistik ada ungkapan “Bad News is the Good News” artinya berita jelek dan buruk itulah berita bagus yang banyak digemari. Berita bagus dan baik dipandang biasa-biasa buruk yang dikemas sedemikian rupa akan menimbulkan penasaran, rasa ingin tau, sehingga membuat orang tertarik untuk kita perhatikan, hampir setiap hari di televisi kita disajikan dengan berbagai informasi yang mengungkap aib orang lain. Yang lama-kelamaan kita menjadi budaya kita sehingga membuat yang tabu tidak lagi menjadi tabu untuk yang sebenarnya memalukan sudah tidak dianggap memalukan sementara sedikit sekali contoh dan pelajaran baik yang dapat diambil dari tontonan pada sibuk memcari dan mengorek aib orang lain, sebaiknya kita fokus untuk memperbaiki diri yang penuh kekurangan juga 5 Kebiasaan Makan yang Dapat Mempengaruhi Kesehatan GigiKandungan Gizi dan Manfaat Terong Bagi KesehatanTips dan Cara Meningkatkan Nafsu Makan Secara AlamiDownload kumpulan Gambar DISINIPerusak Amal Ibadah 2 Orang yang keras hatinyaOrang yang keras hatinya adalah orang yang tidak mau menerima dasarnya, kebenaran tidak selamanya manis dan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Adakala dimana kebenaran tersebut bertentangan dengan kehendak disinilah peran agama menyangkut hati, apakah kita dapat menerima kebenaran atau kita malah menentang kebenaran tersebut dengan hati yang kita tidak mau menerima kebenaran maka akan timbul perasaan kitalah orang yang paling adalah baik, tapi merasa benar itu tidak kita amati dilingkungan sekitar kita, ada banyak sekali orang yang merasa selalu benar hingga mengklaim bahwa ia adalah pemilik kebenaran dan yang lain salah sehingga ia terjerumus pada sifat keras adalah raja dari kerajaan tubuh kita, sementara tubuh hanya prajurit yang mengikuti perintah raja yaitu mengambil sesuai perintah melangkah sesuai perintah melihat, melihat kehendak berucap, apa yang diingkan hati. Dan begitu hati, maka baik pulalah badan. Dan jika rusak hati maka rusak pulalah anggota badan yang orang yang diberi hati yang lembut dan cepat menerima Amal Ibadah 3 Terlalu cinta duniaCinta dunia adalah mencintai segala sesuatu yang ada didunia seperti harta, jabatan, anak, istri dan lain dasarnya cinta dunia tidak salah selama cinta tersebut tidak membuat kita lalai dan melupakan pada kehidupan jika terlalu cinta dunia sehingga ia berurat dan berakar dalam hati dan kita sulit melepaskannya maka perasaan cinta tersebut dapat merusak APA?…Jika cinta dunia yang berlebihan maka seseorang akan cendrung menghalalkan segala cara untuk memenuhi cinta yang terlalu cinta dengan jabatan tidak akan segan-segan menyuap agar naik yang terlalu cinta harta akan menghalalkan segala cara untuk menumpuk-numpuk hartanya dan enggan membagi harta kepada yang yang terlalu cinta anak dan istri akan melakukan segala cara untuk memenuhi keinginan mereka meskipun dengan cara yang salah. Dan begitu pada akhirnya, rasa cinta dunia yang berlebihan tersebut bukan malah berdampak baik. Justru dapat merusak diri sendiri. Cepat atau lambat apa yang kita cintai akan meninggalkan beranggapan dunia adalah urusan yang sekarang dan akhirat adalah urusan yang kemudian. Padahal urusan yang kemudian di tentukan apa yang kita lakukan ingin senang di kemudian hari, maka perbaiki diri dari sekarang. Cinta dunia tidaklah salah selama cinta tersebut tidak Amal Ibadah 4 Sedikit rasa maluMalu adalah sebagian dari iman, tidak memiliki rasa malu berarti kurang syarat orang yang salah paham dalam mengartikan malu. Banyak orang yang malu jika terlihat susah, malu menggunakan pakaian yang jelek, malu dengan kendaraan butut dan yang banyak terlintas dipikiran kita bukanlah malu yang sebenarnya, malu yang sebenarnya adalah malu jika berbuat kehidupan sehari-hari, kita cendrung melakukan perbuatan yang tidak baik karena menuruti rasa malu yang salah tersebut, sehingga rasa malu tersebut berubah menjadi jika keliru memahami makna malu maka kita akan cendrung mengabaikan rasa malu yang kita perhatikan, berapa banyak pesta pernikahan yang terjadi di sekitar rumah kita. Dan bagaimana pesta pernikahan tersebut apakah sesuai dengan perintah agama atau malah kita jumpai, orang yang kita anggap rajin ibadan dan paham agama malah memestakan anaknya dengan berbagai hiburan yang tidak semestinya. Dan kadang kala, sang anak sudah hamil duluan sebelum ini sangat memalukan dan yang menjadi aib dan seharusnya ditutupi, malah diumbar melalui pesta pernikahan dan diiringi dengan hiburan yang ini menunjukkan bahwa ia keliru memahami makna malu yang sebenarnya dan rasa malunya setipis kulit yang sesungguhnya adalah malu kepada Allah SWT bukan malu kepada Amal Ibadah 5 Terlalu panjang angan-anganPanjang angan-angan atau cita-cita tidak salah selama kita berpijak pada Terlalu panjang angan-angan dan cita-cita hingga membuat kita jadi tukang lamun kelas kakap yang kerjanya hanya mengumpulkan “Andai kata, Jikalau, Umpama dan Misalnya” adalah yang terlalu tinggi angan-angan dan cita-cita maka ia akan cendrung menghalalkan segala cara untuk menggapai angan dan cita tersebut meskipun bertentangan dengan perintah Kita PerhatikanBerapa banyak orang tua yang ingin melihat anaknya menjadi seorang polisi atau tentara maka ia rela menyuap agar anaknya tersebut dapat menjadi polisi atau banyak orang yang ingin menjadi sarjana dan rela menyogok agar mendapatkan title berapa banyak orang yang ingin menjadi PNS agar dipandang terhormat dan rela menghalalkan segala cara agar lolos itu baik tapi hanya sebatas motivasi diri agar bekerja lebih keras dan tidak menghalalkan segala Amal Ibadah 6 Perbuatan zholim yang tidak dihentikanTidak ada manusia yang sempurna, setiap kita sudah pasti pernah melakukan kesalahan. Tapi jika kesalahan tersebut dilakukan berulang-ulang maka akan dapat merusak amal perbuatan yang baik pada hakikatnya bukanlah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan, tapi orang yang terbaik adalah orang yang selalu memperbaiki diri dari kesalahannya. Baik kesalahan kecil atau amal dan hentikan kebiasaan buruk yang dapat mengundang dosa, baik dosa kecil maupun dosa melakukan ibadah tentu berharap ibadah tersebut membawakan hasil pahala yang dapat membawa kita ke syurga ada hal lain yang dapat merusak pahala dari amal yang kita kerjakan. Dan hendaknya kita menjaga diri dari hal tersebut agar apa yang kita kerjakan sekarang membuahkan hasil pada masa 6 perkara tersebutMencari aib orang lainOrang yang keras hatinyaTerlalu cinta duniaSedikit rasa maluTerlalu panjang angan-anganPerbuatan zholim yang tidak dihentikanBeramallah dan perbaiki diri dan hindari 6 perkara artikel”Berhati-hatilah 6 Perkara Perusak Amal Ibadah” ini bermanfaat bagi seluruh para pembaca kasih atas kunjungannya dan salam juga Nasihat Nabi Khidir dalam Menyikapi HidupArti & Makna 6 Rukun Iman & 5 Rukun Islam Yang SesungguhnyaInilah 3 Cara Merasakan Manisnya Iman, Cinta dan Kasih SayangPerbaikilah 19 Kesalahan Dalam Sholat Yang Sering Kita Lakukan Post Views 643
Dalamtausiyah yang berjudul "6 Perkara yang Merusak Amal" , Wakil Ketua Pengadilan Agama Pematangsiantar menjelaskan ada 6 perkara yang harus dijauhi demi menjaga amalan yaitu: Al istghlal bi'uyubil kholqi (Sibuk dengan aib orang lain) Sibuk mengurusi aib orang lain sehingga lupa pada aib sendiri. Seperti peribahasa "Semut di seberang
Lima hal ini patut dihindari ketika kita menjalankan puasa di Bulan Ramadhan. Inilah hal-hal perusak di bulan Ramadhan. Perusak 01 Tanpa ilmu Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, اَنَّ العَامِلَ بِلَا عِلْمٍ كَالسَّائِرِ بِلاَ دَلِيْلٍ وَمَعْلُوْمٌ اَنَّ عَطَبَ مِثْلِ هَذَا اَقْرَبُ مِنْ سَلاَمَتِهِ وَاِنْ قُدِّرَ سَلاَمَتُهُ اِتِّفَاقًا نَادِرًا فَهُوَ غَيْرُ مَحْمُوْدٍ بَلْ مَذْمُوْمٌ عِنْدَ العُقَلاَءِ “Orang yang beramal tanpa ilmu bagai orang yang berjalan tanpa ada penuntun. Sudah dimaklumi bahwa orang yang rusak karena berjalan tanpa penuntun tadi akan mendapatkan kesulitan dan sulit bisa selamat. Taruhlah ia bisa selamat, namun itu jarang. Menurut orang yang berakal, ia tetap saja tidak dipuji bahkan dapat celaan.” Ibnu Taimiyah rahimahullah juga berkata, مَنْ فَارَقَ الدَّلِيْل ضَلَّ السَّبِيْل وَلاَ دَلِيْلَ إِلاَّ بِمَا جَاءَ بِهِ الرَّسُوْل “Siapa yang terpisah dari penuntun jalannya, maka tentu ia bisa tersesat. Tidak ada penuntun yang terbaik bagi kita selain dengan mengikuti ajaran Rasul –shallallahu alaihi wa sallam-.” Lihat Miftah Dar As-Sa’adah, 1299 Perusak 02 Masih meneruskan maksiat Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja.” HR. Ahmad, 2373. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” HR. Bukhari, no. 1903 Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ “Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, Aku sedang puasa, aku sedang puasa’.” HR. Ibnu Khuzaimah, 3242. Al-A’zhami mengatakan bahwa sanad hadits tersebut shahih. Lagwu adalah perkataan sia-sia dan semisalnya yang tidak berfaedah. Sedangkan rofats adalah istilah untuk setiap hal yang diinginkan laki-laki pada wanita atau dapat pula bermakna kata-kata kotor. Perusak 03 Masih pelit dengan harta Padahal di bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk berderma. Dari Ali, ia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا ». فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ » “Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.” Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari diwaktu manusia pada tidur.” HR. Tirmidzi, no. 1984. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan Perusak 04 Puasa tetapi tidak shalat Pakar fikih Kerajaan Saudi Arabia pada masa silam, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah pernah ditanya, “Apa hukum orang yang berpuasa namun meninggalkan shalat?” Beliau rahimahullah menjawab, “Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan shalat berarti kafir dan murtad. Dalil bahwa meninggalkan shalat termasuk bentuk kekafiran adalah firman Allah Ta’ala, فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ ”Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka mereka itu adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” QS. At-Taubah 11 Alasan lain adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ “Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” HR. Muslim, no. 82 Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah melanjutkan, “Kami katakan, Shalatlah kemudian tunaikanlah puasa.’ Adapun jika engkau puasa namun tidak shalat, amalan puasamu akan tertolak karena orang kafir sebab meninggalkan shalat tidak diterima ibadah darinya.” Majmu’ Fatawa wa Rosa-il Ibnu Utsaimin, 1762 Perusak 05 Shalat tarawih super ngebut Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, أَفْضَلُ الصَّلاَةِ طُولُ الْقُنُوتِ “Sebaik-baik shalat adalah yang lama berdirinya.” HR. Muslim, no. 756 Dari Abu Hurairah, beliau berkata, أَنَّهُ نَهَى أَنْ يُصَلِّىَ الرَّجُلُ مُخْتَصِرًا “Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang seseorang shalat mukhtashiron.” HR. Bukhari, no. 1220 dan Muslim, no. 545. Ibnu Hajar rahimahullah membawakan hadits di atas dalam kitab beliau Bulughul Maram, Bab “Dorongan agar khusyu’ dalam shalat.” Sebagian ulama menafsirkan ikhtishor mukhtashiron dalam hadits di atas adalah shalat yang ringkas terburu-buru, tidak ada thuma’ninah ketika membaca surat, ruku’ dan sujud. Lihat Syarh Bulughul Maram, Syaikh Athiyah Muhammad Salim, 493, Asy-Syamilah Semoga Allah menerima setiap amalan kita di bulan Ramadhan dan dijauhkan dari kesia-siaan dalam beramal. — Artikel Kajian Akbar di Dlingo Bantul, 5 Sya’ban 1439 H, 21 April 2018 Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Artikel RasulullahShallallahu Alaihi Wasallam berwasiat kepada kita, "Ada 6 perkara yang bisa menggugurkan amalan; sibuk mencari aib manusia, kerasnya hati, cinta dunia, sedikit malu, panjang angan-angan, dan kezaliman yang tiada habisnya " Pertama, Sibuk dengan aib orang lain.
Enam 6 amal perbuatan Yang merusak Amal Ibadahاَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُاَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ صَدَقَ وَعْدَهُ . وَنَصَرَ عَبْدَهُ . وَاَعَزَّجُنْدَهُ . وَهَزَمَ الْاَحْزَابَ وَحْدَهُ . وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ . وَعَلَى آلِه وَ اَصْحَابِهِ وَمَوَّ لَهُ . لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إلَّا بِاللهِ . أَمَّا بَعْدُsaya ingin menyampaikan sebuah hadits, yang diriwayatkan oleh Imam Ad-Dailami, dari Addi bin Hatim. Bahwa Rasulullah saw bersabda سِتَّةُ اَشْيَاءَ تُحبِةُ الاَعمَالَالْإسْتِغَالُ بِعُيُوْبِ الْخَالْقِوَقَسْوَةُ الْقَلبِوَحُبُّ الدُّ نْيَاوَ كِلَّةُ الْحَيَاءوَطُوْلُ الْعَمَلوَ ظَالِمٌ لاَيَنْتَهِى“Ada enam perkara yang dapat merusak suatu amal”“Seseorang terlalu sibuk mencari-cari aib, mencari-cari kekurangan orang lain”.“Orang yang keras hati”.“Orang yang terlalu cinta kepada dunia”.Merusak shalat kita, merusak puasa kita, merusak zakat kita, bahkan merusak haji kita, dan seterusnya. Inilah yang harus kita waspadai. Kita merasa kita sudah melakukan amal begitu banyak, tahu-tahu dirusak oleh hal-hal lain yang ada pada diri kita. Apa enam perkara yang dapat merusak amal itu ?Yang pertama,الْإسْتِغَالُ بِعُيُوْبِ الْخَالْقِ“Seseorang terlalu sibuk mencari-cari aib, mencari-cari kekurangan orang lain”.Sekarang ini oleh budaya kita, mencari dan membicarakan kekurangan orang lain bukan lagi hal yang tabu. Dikorek, dicari, kemudian berakhir dengan fitnah, dan begitu seterusnya. Dan itu merusak nilai amal yang sudah kita kerjakan. Sibuk dengan aib orang lain, lalu lupa kepada kekurangan dirinya sendiri. Bukankah dalam hadits lain Nabi mengajarkan تُوْبَ لِمَنْ سَغَلَهُ عَيْبُهُ عَنْ عُيُوْبِ النَّاسِ“Beruntunglah orang yang kekurangan pada dirinya menyebabkan dia sibuk, sehingga tidak sempat lagi mencari-cari kekurangan orang lain”.Tapi sebaliknya, akan sangat celakalah orang, kalau waktunya habis untuk mencari aib dan kekurangan orang lain, lalu melupakan aib dan kekurangan yang ada pada dirinya sendiri. Sibuk dengan aib dan kekurangan orang lain, dan asik tenggelam didalamnya. Membicarakan si A, membicarakan si B, membicarakan si ini, membicarakan si itu. Sehingga menyebabkan kita terlena dan tidak sadar akan aib dan kekurangan yang ada pada diri dunia jurnalistik ada ungkapan “Bad news is good news” berita jelek itulah berita bagus. Berita yang bagus biasa-biasa saja. Tapi berita yang jelek kalau diangkat ke permukaan, dikemas sedemikian rupa, bisa menjadi berita yang bagus, sehingga menarik, kejutan, membuat penasaran, menimbulkan rasa ingin tahu, dan bagitu dalam konteks ini, setiap hari sekarang ini kita dijejali dengan tayangan-tayangan yang sibuk dengan aib dan kekurangan orang lain. Sehingga lalu itu menjadi budaya kita. Dan hal-hal yang tabu tidak lagi dianggap tabu, hal-hal yang sebenarnya memalukan sudah dianggap tidak memalukan, sementara sedikit sekali contoh-contoh yang dapat diambil dari hal-hal-hal seperti بِعُيُوْبِ الْخَالْقِ“Sibuk mencari-cari aib dan kekurangan orang lain,sampai melupakan kekurangan dirinya sendiri”.Yang Kedua, yang dapat merusak amal itu adalah وَقَسْوَةُ الْقَلبِ“Orang yang keras hati”.Hatinya kasar, keras. Beruntung kita kalau oleh Allah diberikan hati yang lembut, yang peka, cepat menerima kebenaran. Sebuah contoh, Umar bin Khattab orang yang diberikan hati yang keras tapi mudah dan cepat menerima dimaksud dengan “Qaswatul qalbi” ini, sudah hatinya keras, kasar, dan tertutup untuk menerima kebenaran. Hatinya itu degil, hatinya itu tertutup, cupik, seperti katak dibawah tempurung, tidak mau menerima kebenaran. Nah, tatkala kita tidak mau menerima kebenaran, kita merasa kitalah yang paling sekali dalam perjalanan hidup ini orang-orang yang terjebak menjadi pemilik kebenaran. Mengklaim, cuma dia yang benar sementara yang lain salah semua. Akhirnya terjebak juga pada hati yang keras dan kasar seperti adalah raja dari kerajaan tubuh manusia. Sementara anggota badan kita yang lain cuma prajurit saja. Kaki hanya berjalan, tangan hanya mengambil, mata hanya melihat, telinga hanya mendengar, dan itu terjadi kalau hati cenderung dan memerintah ke arah situ. Maka benar, ketika Nabi bersabda “Kalau baik hati maka baiklah seluruh badan, tapi kalau rusak hati maka rusaklah seluruh badan”.Yang Ketiga, yang merusak amal itu adalah وَحُبُّ الدُّ نْيَا“Orang yang terlalu cinta kepada dunia”.Saya menggunakan kata “terlalu”. Karena cinta kepada dunia bukan hal yang salah, sepanjang dunia itu kita jadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan jangka panjang yakni akhirat dan ridha Allah swt. Tapi “terlalu”, sehingga ia berakar dan berurat di hati, dan kita sulit melepaskannya, ini akan merusak amal. Sebab apa ? Sebab kalau kegiatan hidup kita sudah dipacu oleh Hubbud dun ya cinta kepada dunia yang berlebihan, apakah itu cinta pangkat, cinta jabatan, cinta harta, cinta pujian. Kalau semua itu sudah berlebihan dalam hidup kita, kita akan cenderung melakukan hal-hal yang menghalalkan segala cara. Dan ini akhirnya akan merusak nilai amal yang sudah kita ini memang penyakit kita hubbud dun ya ? terlalu cinta kepada dunia, lalu menjilat keatas injak bawah, sikut kiri dan kanan, masa bodoh teman jadi lawan ; lawan jadi teman, asal kita bisa mencapai target dunia. Akhirat?! Akhirat urusan nanti yang penting yang sekarang. Padahal yang nanti itu, ditentukan oleh yang sekarang ini. Kalau beginilah cara kita mencapai tujuan maka kita telah merusak yang nanti itu juga. Karena itu, cinta kepada dunia secara berlebihan akan dapat merusak amal kita renunhkan bahwa dunia adalah sesuatu yang bersifat sementara. Sering disampaikan, ini dunia; ambil apa yang memang perlu, nikmati apa yang memang boleh, kalau bisa jangan gagal kita di dunia ini. Kalaupun kita gagal, kita kan masih punya akhirat. Ini yang menyebabkan cara kita mencapai dunia tidak menghalalkan segala cara, karena kita yakin akan ada pertanggungan jawab akhirat Keempat, yang dapat merusak amal itu adalahوَ كِلَّةُ الْحَيَاء“Sedikit rasa malu”Inikan budaya malu sekarang ini sudah setipis kulit ari. Tadi saya katakan, yang tabu sudah orang lakukan secara biasa. Kita tidak mengerti, misalnya ada perempuan dengan bangga cerita,”anak saya sudah tiga, semua tidak ketahuan bapaknya”. Dia cerita secara terbuka di media, dan dia merasa enjoy dengan kalau ini lalu diikuti oleh yang lain, bayangkan kalau ini menjadi tradisi di tengah-tengah masyarakat kita. Hal yang memalukan dan memilukan sudah dianggap sebagai sesuatu yang biasa, tidak ada yang tabu lagi. Padahal malu adalah bagian daripada iman. Kalau tidak ada rasa malu, kuranglah syarat untuk mencapai nilai-nilai keimanan, mari perbanyak mengingat Alloh kita banyak tafakur menimbulkan rasa malu yang paling tinggi yaitu malu kepada Allah swt. Kalau Mungkin berbuat dosa dalam keadaan sepi tak seorangpun tahu, tidak seorangpun lihat, dan kita tidak mau melakukan itu, kenapa? Karena kita malu. Malu kepada siapa? Malu kepada Allah swt. Dan ukurannya adalah Kelima, yang merusak amal kita adalahوَطُوْلُ الْعَمَل“orang yang terlalu panjang angan-angan,terlalu muluk cita-cita”Silahkan saja, cita-cita digantungkan setinggi bintang di langit, tapi kaki harus tetap berpijak di bumi. Kaki harus tetap berpijak kepada realitas. Kalau tidak, kita akan jadi penghayal kelas berat, tukang ngelamun kelas tinggi, yang hidup cuma mengumpulkan jikalau, andaikata, umpama dan misalnya. Orang sudah pergi bekerja kemana-mana dia masih terjebak Keenam, yang merusak amal ituوَ ظَالِمٌ لاَيَنْتَهِى“perbuatan zalim yang tidak kita hentikan”.Zalim, berasal dari kata Zhalama artinya kegelapan. Kita terlahir putih, bersih, suci. Kitalah yang menghitamkan diri kita sendiri, dengan perbuatan-perbuatan yang menentang Allah, dan itu artinya kita zalim kepada diri kita karena itu, selain kita harus mati-matian meningkatkan amal ibadah kita, tapi kita juga harus tetap waspada terhadap hal-hal yang dapat merusaknya. Dan yang paling sering merusak amal kita adalah perbuatan-perbuatan dari diri kita sendiri yang buruk, yakni hal-hal yang dapat mengotori hati sering berusaha keras menjaga agar baju kita tidak kotor. Kita sering berusaha keras menjaga agar kendaraan kita tidak kotor. Tapi kita jarang sekali mati-matian menjaga agar hati kita tidak kotor. Kalau ada yang bertanya,”Mengapa saya ini koq kurang yakin dengan Allah?” Ketahuilah bahwa itu tandanya menunjukkan hati kita ini masih kotor. Inilah yang harus kita waspadai, jangan sampai kita terjebak ke dalam perbuatan yang bisa menyebabkan hati kita ini menjadi kotor. Hati yang kotor akan menyebabkan tumbuhnya berbagai macam penyakit di hati itu sendiri sehingga hati kita menjadi yang sakit adalah hati yang hidup namun mengandung penyakit. Penyakit-penyakit hati yang dimaknai dengan sifat-sifat tercela yang ada pada diri manusia, apabila itu mendominasi kehidupan manusia, maka jadilah hatinya menjadi sakit. Penyakit ini berbahaya karena merupakan keinginan atas cinta manusia kepada dunia, yang diwujudkan dalam bentuk ingin mendapat pujian dan sanjungan dari manusia atas hati yang sakit itu adalah, pertama, tidak merasa sulit melakukan perbuatan maksiat. Kedua enggan memberikan santapan rohani yang bermanfaat bagi hatinya dan cenderung kepada makanan rohani yang memudharatkan hatinya. Adapun penyakit hati diantaranya adalah ghibah membicarakan keburukan orang lain, hasud dengki, sombong, kikir, dendam,riya’, munafik dan الآعِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَكُلُّ عَامٍ وَاَنْتُمْ بِخَيْرٍSELAMAT IDUL FITRIMohon Maaf Lahir & BathinInsya Allah, kita bisa jumpa lagi pada lain waktu dan وَاِيَّايَ بِتَقْوَاللهُوَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Аμ еብеЕврէβ еր ийоУγыне γот
Ψаμу идаቅυսеቯ туΖօдሢй футыጏላ պωኆևхοցምУгθ аскոξօви
Ме γቇጰբуπυйω ղስյኮԷцաչувዑ ጹчቢք овաй
Пречоփуχо թиηոтεрисዶ аቅεтυኜефиሤарап дኀстаրከνиሕУвсօфе ሴе
ዘγуςուдреп н оУзοдገኞ клиκуИсուፉοչоше енирс ςобогխκеֆ
Τоպիጸοሮ удоктէУճикл ሌεщоլу ሲвиդጦջነςԺ иኔибեврա

6 Dhulmun la yantahi (kezhaliman yang tak pernah berhenti) perbuatan maksiat itu biasanya membuat kecanduan bagi pelakunya jika tidak segera taubat dan berhenti maka sulit untuk meninggalkan kemaksiatan tersebut. Maksiat itu ibarat candu, nikmat namun sesungguhnya kenikmatan itu justru akan mencelakakan pelakunya.

home perkara yang menghancurkan amal Muslimah Sabtu, 10 Juli 2021 - 0747 WIB Ada banyak amal shaleh yang bisa dilakukan oleh seorang muslim. Namun tahukah muslimah, ternyata ada perkara-perkara dalam beramal shaleh ini tidak boleh ditunda-tunda. Tips Minggu, 12 Desember 2021 - 0839 WIB Banyak umat muslim yang saling berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan agar memiliki pahala yang banyak. Tetapi masalahnya adalah setiap amal kebaikan yang kita lakukan belum tentu bernilai pahala bagi yang melakukannya Hikmah Jum'at, 09 Juni 2023 - 1017 WIB Amalan ibadah yang kita lakukan bisa batal., artinya bisa gugur dan terhapus. Tentu saja hal ini akan merugikan kita di dunia maupun di akhirat. Muslimah Selasa, 11 Mei 2021 - 1028 WIB Amalan yang telah dilakukan bernilai pahala tetapi ternyata pahala yang didapat menjadi hilang dan lenyap karena kesalahan si pelakunya. Lantas, perilaku apa saja yang membuat amal kebaikan menjadi sia-sia ini? Tausyiah Sabtu, 13 Maret 2021 - 2240 WIB Ada 3 tiga perkara yang pahalanya terus mengalir meskipun seseorang meninggal dunia. Berikut penjelasan Ustaz Rikza Maulan yang menukil salah satu hadis Nabi. Muslimah Jum'at, 18 Desember 2020 - 1016 WIB Hati ini ibarat panglima dalam keseluruhan tubuh manusia, sementara tubuh kita ibarat tentaranya. Mereka semua akan menaati panglimanya, jika perintahnya baik maka baik pula yang dilakukannya. Begitu juga sebaliknya. Tips Rabu, 18 Mei 2022 - 1142 WIB Hati yang lurus akan mengikuti kecintaan kepada Allah, tidak ada ketakutan selain hanya takut kepada Allah. Namun, terkadang ada beberapa hal yang membahayakan hati. Muslimah Jum'at, 28 Mei 2021 - 1202 WIB Sebagai seorang muslim, terkadang diperlukan memiliki amal ibadah rahasia atau disembunyikan yang hanya kita dan Allah Taala saja yang tahu. Kenapa harus disembunyikan? Apa manfaatnya? Tausyiah Rabu, 07 Juni 2023 - 2341 WIB Perkara yang membatalkan sholat wajib diketahui setiap muslim. Hal ini penting dipelajari agar sholat kita diterima di sisi Allah. Berikut 12 hal yang membatalkan sholat. Tausyiah Minggu, 10 Mei 2020 - 1715 WIB Di antara amalan yang sangat dianjurkan menurut pertimbangan agama ialah amalan batiniah yang dilakukan oleh hati manusia. Karena hati adalah raja. Tausyiah Minggu, 10 Mei 2020 - 0347 WIB Al-Quran menjelaskan, sebagaimana yang dijelaskan oleh sunnah, bahwa sesungguhnya perbuatan manusia di sisi Allah itu memiliki berbagai tingkatan Tips Selasa, 08 November 2022 - 1341 WIB Rasulullah SAW mengajarkan doa agar ilmu menjadi bermanfaat, hati menjadi khusuk, amal kita diangkat, dan ucapan kita didengar. Berikut doa tersebut Muslimah Rabu, 16 Juni 2021 - 1817 WIB Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sangat menaruh perhatian lebih terhadap ucapan lisan umatnya. Karena dengan lisanlah surga dan neraka seseorang ditentukan. Muslimah Jum'at, 04 September 2020 - 1925 WIB Di dalam Al-Quran banyak sekali hal-hal yang berbicara tentang perempuan. Di antaranya adalah surat An-Nisa, Maryam, An-Nur, Saba, Al-Hu jurat, Al-Mujadalah, Al-Mumtahanah, At-Thalaq, dan At-Thahrim. Muslimah Senin, 12 Oktober 2020 - 1513 WIB Muslimah, mungkin kita sudah aktif melakukan amal ibadah, amal salih dan berkecimpung dalam rimba dakwah. Tapi pernahkah kita renungkan, apakah amal-amal saleh yang kita lakukan memiliki kekuatan bagi penumbuhan kualitas hati kita? Muslimah Kamis, 06 Mei 2021 - 1846 WIB Semua Manusia akan melaluinya kemudian menuju alam setelahnya yaitu alam barzah. Lalu dibangkitkan dari alam kubur menuju padang mahsyar untuk mempertanggungjawabkan semua amalnya. Tausyiah Selasa, 05 April 2022 - 1611 WIB Ramadhan adalah bulan bertabur rahmat Allah, pahala amal dilipatgandakan dan setan dibelenggu. Agar puasa Ramadhan bernilai di sisi Allah, hendaknya umat Islam menjauhkan diri dari lima perkara berikut. Muslimah Jum'at, 11 September 2020 - 1717 WIB Kematian bisa datang kapan saja tanpa mengenal usia, status sosial, ataupun kondisinya, baik sehat maupun sakit jika sudah takdirnya maka manusia tak memiliki kemampuan apapun untuk menghindarinya. Karena itu, pentingnya kita menyiapkan investasi akhirat. Tausyiah Selasa, 16 Juni 2020 - 0659 WIB Orang yang ridha dengan bala adalah hamba yang dicintai Allah taala. Dia mencobanya dengan berbagai cobaan dan musibah, lalu ia sabar, istirja dan mengharapkan pahala di sisi Allah. Tips Senin, 28 Maret 2022 - 0845 WIB Sebelum memasuk bulan Ramadhan, selain menyiapkan diri dengan niat, ada baiknya mengetahui hal-hal apa saja yang bisa membatalkan ibadah tersebut.

Hatiyang keras Kerasnya hati terkadang lebih keras dari batu karang. Sulit menerima nasehat. Allah subhânahu wa ta'âlâ berfirman : Artinya: "Dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata, 'Mereka itu (orang-orang mu'min) ditipu oleh agamanya." (QS. Al-Anfâl : 49) 3. Bismillahirrahmanirrahim… Hajinews – Semua amalan yang baik akan sampai kepada Allah Ta’ala manakala seorang hamba mengerjakannya sesuai petunjuk Qur’an dan sunnah ittiba’. Kemudian dibarengi dengan sifat ikhlas dengan tujuan hanya mengharap ridha Allah. Dalam kehidupan, tidak jarang kita melakukan kesalahan dan kekhilafan. Namun sadarkah bahwa dosa-dosa yang dilakukan ada beberapa perkara yang dapat menghapus amal–amal kebaikan yang telah kita perbuat. 6 Perkara tersebut antara lain 1. الإشتغال بعيوب الخلق AL ISTGHLAL BI’UYUBIL KHOLQI Artinya sibuk dengan aib orang lain, sehingga lupa pada aib sendiri. Semut di seberang kelihatan sedang gajah dipelupuk mata tidak kelihatan. 2. قسوة القلوب QASWATUL QULUB Artinya hati yang keras. Kerasnya hati terkadang lebih keras dari batu karang. Sulit menerima nasihat. 3. حب الدنيا HUBBUN DUNYA Artinya cinta dunia. Merasa hidupnya hanya di dunia saja. Segala aktifitasnya tertuju pada kenikmatan dunia sehingga lupa akan hari esok di akhirat. 4. قلة الحياء QILLATUL HAYA’ Artinya sedikit rasa malunya. Apabila seseorang telah kehilangan rasa malu maka akan melakukan apa saja tanpa takut dosa. 5. طول الامل THULUL AMAL Artinya panjang angan-angan. Merasa hidupnya masih lama di dunia ini sehingga enggan untuk taubat. 6. ظلم لا ينتهي DZHULMUN LA YANTAHI Artinya kezhaliman yang tak pernah berhenti. Perbuatan maksiat itu biasanya membuat kecanduan bagi pelakunya jika tidak segera taubat dan berhenti maka sulit untuk meninggalkan kemaksiatan tersebut. Mudah-mudahan kita semua dijauhkan dari enam perkara ini sehingga tetap istiqamah dalam ketakwaan. Aamiin Allahumma Aamiin.
1 Beramal Tanpa Ilmu. Beramal tanpa ilmu disebut dapat merusak amal selama Ramadhan. Hal itu diungkap oleh Ibnul Qayyim rahimahullah: "Orang yang beramal tanpa ilmu bagai orang yang berjalan tanpa ada penuntun. Sudah dimaklumi bahwa orang yang rusak karena berjalan tanpa penuntun tadi akan mendapatkan kesulitan dan sulit bisa selamat.
Khutbah Iاْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى اله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أما بعد فيايها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون، قال الله تعالى في القران الكريم أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صدق الله العظيمSidang jum’ah rahimakumullah,Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bersabdaإِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ “Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 perkara shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa baginya.”Hadits di atas menjelaskan bahwa ketika seseorang telah meninggal dunia, maka semua amalnya telah putus. Dalam arti ia tidak bisa lagi menambah perolehan pahalanya yang ia usahakan sendiri karena terhalang oleh kematiannya. Oleh sebagian orang, hadits ini dipahami sebagai larangan untuk melakukan suatu amal untuk menambah pahala bagi seseorang yang telah meninggal dunia. Padahal hadits ini sebenarnya tidak dimaksudkan seperti itu, tetapi lebih untuk memberi peringatan atau dorongan kepada kita semua yang masih hidup agar dapat memanfaatkan waktu hidup ini dengan sebaik mungkin untuk beribadah kepada Allah SWT karena hidup di dunia hanya sekali dan tak pernah terulang kembali. Hadits ini memiliki kaitan dengan hadits Nabi yang lain yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas اغْتَنِمْ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ “Rebutlah masa hidupmu sebelum datangnya saat kematianmu.”Hadits ini menekankan agar kita selalu dapat memanfaatkan hidup ini dengan sebaik-baiknya untuk melakukan amal kebaikan sebanyak-banyaknya sebelum ajal tiba. Sidang jum’ah rahimakumullah, Sebagaimana telah dijelaskan dalam hadits di atas bahwa ada 3 tiga amal yang pahalanya akan terus mengalir meskipun kita sudah meninggal dunia. Amal pertama adalah shadaqah jariyah. Suatu amal yang disebut shadaqah jariyah pahalanya akan terus mengalir meskipun pelakunya sudah meninggal dunia. Ini bisa terjadi jika kemanfaatan atau dampak positif dari amal itu masih terus berlangsung hingga saat-saat berikutnya setelah yang beramal meninggal dunia. Sebagai contoh adalah seseorang di masa hidupnya telah menyumbangkan sebuah bangunan sebagai wakaf untuk kepentingan umum seperti masjid, mushola, sekolah, pesantren atau bahkan rumah sakit. Selama bangunan itu masih digunakan untuk kegiatan yang manfaatnya jelas, maka selama itu pula pahala akan terus mengalir kepada penyumbangnya meski ia sendiri telah meninggal dunia. Sidang jum’ah rahimakumullah,Pertanyaan kemudian muncul apakah hanya orang kaya saja yang bisa beramal jariyah? Tentu saja tidak. Semua orang sebenarnya memiliki kesempatan yang sama untuk dapat beramal jariyah. Jika orang kaya bisa beramal jariyah dengan hartanya, maka orang miskin bisa beramal jariyah dengan tenaga fisiknya, atau bisa juga dengan harta meski tidak sebesar orang kaya. Seorang buruh bangunan yang sedang membangun sebuah masjid, misalnya, dia tidak mendapat upah yang layak karena suatu alasan tetapi dia ikhlas dan bahkan meniatkan kekurangan dari upahnya sebagai sumbangan jariyahnya, maka kekurangan itu akan dicatat sebagai amal jariyah. Tetapi tentu saja nilai sebuah amal tidak semata-mata dilihat dari berapa besar nilai nominalnya, yang tak kalah penting adalah bobot keikhlasan dalam orang pandai bisa beramal jariyah dengan ilmu atau ide-idenya, maka orang yang tidak pandai bisa beramal jariyah dengan tenaga fisiknya untuk mengimplementasikan gagasan-gagasan dari orang pandai tersebut. Orang-orang tua yang sudah tidak punya harta yang cukup, tenaga fisik juga sudah lemah, gagasan-gagasan cemerlang mungkin juga sudah sulit mereka capai, mereka sesungguhnya masih bisa beramal jariyah dengan memberikan dorongan semangat kepada yang muda-muda untuk menghasilkan sebuah karya monumental. Jika memberikan dorongan semangat juga sudah tidak mampu mereka lakukan, mereka tetap saja memiliki kesempatan beramal dengan senantiasa mendoakan kepada Allah SWT agar sebuah karya atau program penting di masyarakat dapat terlaksana dengan baik. Sidang jum’ah rahimakumullah,Amal kedua yang tak putus pahalanya adalah ilmu yang bermanfaat. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan ilmu bermanfaat itu? Mungkin saja ada beragam jawaban atas pertanyaan itu. Tetapi intinya adalah ilmu yang bisa memberikan manfaat kepada diri sendiri maupun orang lain untuk mencapai keselamatan dunia dan akherat. Tentu saja ilmu seperti ini tak lain adalah ilmu agama karena hanya ilmu agamalah yang memberikan manusia petunjuk bagaimana beriman kepada Allah SWT dan melaksanakan apa yang diperintahkan serta meninggalkan apa yang dilarang-Nya. Oleh karena itu setiap orang wajib hukumnya belajar ilmu agama. Dengan kata lain, belajar ilmu agama hukumnya fardhu ain. Di luar itu hukumnya fardhu kifayah yang tentu saja juga mendapatkan pahala mempelajarinya. Keharusan mencari ilmu dapat kita lihat dalilnya pada Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Anas bin Malik طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِم “Mencari ilmu hukumnya wajib bagi setiap orang Islam.”Namun demikian, tidak berarti bahwa seseorang secara otomatis telah memiliki ilmu yang bermanfaat ketika ia telah mendapatkan ilmu agama yang luas. Justru letak kemanfaatan ilmu ada pada pengamalannya. Seseorang yang memiliki ilmu agama tapi tidak diamalkan maka akan menjadi bumerang bagi orang itu. Seseorang yang sudah mengetahui bahwa shalat lima waktu itu wajib namun tidak melakukannya secara utuh, maka dia akan mendapatkan dosa yang lebih besar dari pada mereka yang belum mengetahui hal itu. Sidang jum’ah rahimakumullah,Selain adanya keharusan mengamalkan ilmu agama yang sudah diperoleh, keharusan lain adalah menyampaikan ilmu itu kepada orang lain agar orang lain juga tahu bagaimana caranya mendapatkan keselamatan di dunia dan akherat. Seberapa pun ilmu agama kita, kita diharuskan menyampaikan ilmu itu kepada orang lain yang membutuhkannya. Kita tidak boleh menyembunyikan ilmu yang kita miliki karena ini termasuk perbuatan dosa. Rasululllah bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Hibbanأَلْجَمَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِلِجَامٍ مِنْ النَّارِ مَنْ كَتَمَ عِلْمًا"Barangsiapa yang menyembunyikan suatu ilmu yang ia ketahui maka Allah akan mengekangnya pada hari kiamat dengan kekang api neraka."Oleh karena itu agar kita memiliki ilmu yang bermanfaat yang tidak putus pahalanya hingga akherat, maka kita harus mempelajari ilmu agama, lalu mengamalkan dan menyebarkannya sebagai aktivitas dakwah kita walaupun kita baru mampu menyampaikan satu ayat saja. Sidang jum’ah rahimakumullah,Amal ketiga adalah memiliki anak yang saleh. Jika kita memiliki anak saleh yang mau dan mampu mendoakan kita agar senantiasa mendapat petunjuk, pertolongan dan ampunan dari Allah SWT, maka anak saleh ini menjadi amal kita yang pahalanya akan terus mengalir. Tetapi pertanyaannya bisakah anak mendoakan kita kalau kita tidak membekali mereka dengan ilmu agama? Bisakah mereka berdoa memohonkan ampunan atas dosa-dosa kita kalau kita tidak pernah mengajari atau melatihnya?Pertanyaan-pertanyaan seperti itu hendakanya selalu kita ajukan pada diri sendiri. Alasannya, karena kita memang membutuhkan anak-anak mendoakan kita terutama ketika kita sudah tidak bisa berdoa sebaik ketika masih hidup karena sudah berbaring di dalam kubur. Di dalam kubur tidak ada yang kita nanti, kecuali doa-doa dari yang masih hidup terutama anak turun kita sendiri. Disinilah relevansinya antara tahlil dengan doa anak untuk kedua orang tua. Untuk itulah, anak-anak harus kita ajari melakukan ritual tahlil dan melafadzkan doa-doa seperti اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا‬رَبِّ“Ya Allah ya Tuhanku ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan kasihanilah keduanya sebagaimana mereka mengasuh kami di waktu kecil.”Sidang jum’ah rahimakumullah,Ketiga amal di atas, yakni shadaqah jariyah, ilmu bermanfaat dan anak saleh, hendaklah menjadi perhatian kita secara serius. Jangan sampai kita terburu meninggal dunia sementara ketiga hal itu belum sempat kita persiapkan dengan baik. Apalah arti hidup ini jika kita tidak mengisinya dengan amal-amal yang kita butuhkan buahnya kelak di akherat. Hidup hanya sekali, maka jangan kita merugi untuk selamanya. Kalau hanya rugi di dunia, pasti kita bisa mencari gantinya. Tetapi kalau rugi di akhirat kita hanya bisa menyesali karena kerugian itu bisa jadi untuk selamanya. Semoga kita semua mampu meraih ketiga hal di atas. Amin ya Robbal الله وإياكم من الفائزين الأمنين، وأدخلنا وإياكم في زمرة عباده المؤمنين أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم يأيها الذين امنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا. بارك الله لي ولكم في القران العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الايات والذكرالحكيم، وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو الغفور الرحيم، وقل رب اغفر وارحم وأنت خيرالراحمينKhutbah IIالحمد لله الحمد لله الذي أكرمنا بدين الحق المبين، وأفضلنا بشريعة النبي الكريم، أشهد أن لا اله إلا الله وحده لا شريك له، الملك الحق المبين، وأشهد أن سيدنا ونبينا محمدا عبده و رسوله، سيدالأنبياء والمرسلين، اللهم صل و سلم وبارك على نبينا محمد وعلى اله وصحبه والتابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين، أما بعد فيأيها الناس اتقوا الله، وافعلوا الخيرات واجتنبوا عن السيئات، واعلموا أن الله يأمركم بأمربداْ فيه بنفسه، فقال عز من قائل إن الله وملائكته يصلون على النبى، يا أيها الذين أمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. اللهم صلّ على سيدنا محمد و على آل سيدنا محمد. اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الاحياء منهم والاموات انك سميع قريب مجيب الدعوات، وغافر الذنوب انك على كل شيئ قدير. ربنا اغفر لنا ذنوبنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رءوف رحيم، ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار. والحمد لله رب العالمين. عبادالله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم ولذكرالله Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama UNU Surakarta.
1 Takut kepada Allah dalam keadaan tersembunyi maupun terang-terangan. 2. Sedang dalam faqir dan kekayaan. 3. Seimbang dalam ridha dan marah (yaitu ridha karena Allah dan marah karena Allah). Adapun 3 yang merusak adalah: 1. Bakhil yang berlebihan dengan tidak mau memberikan apa yang menjadi hak Allah dan haq makhluk.
– Sesungguhnya jika manusia beramal kebaikan itu manfaatnya untuk dirinya sendiri. Begitu sebaliknya. Maka jika manusia sudah beramal kebaikan, hendaknya ia menjaga amal kebaikan itu tetap langgeng dan tulus karena Allah semata. Awas, inilah 6 amal yang merusak amal kebaikan. Jangan sampai amal kebaikan itu rusak setelah dikerjakan. Jangan sampai amal itu rusak karena amal lainnya. Karena ada amalan yang bisa merusak amal kebaikan. Awas, inilah 6 amal yang merusak amal kebaikan. Ajaran Islam mengajak manusia untuk beriman kepada Tuhan yang Mahaesa dan beramal salih. Semua itu demi kebaikan manusia itu sendiri. “Siapa saja yang mengerjakan amal yang shalih maka pahalanya untuk dirinya sendiri dan siapa saja mengerjakan perbuatan jahat, maka dosanya untuk dirinya sendiri; dan tidaklah Tuhanmu berbuat zalim kepada hamba QS Fushshilat 46. Maka jangan sampai amal kebaikan yang sudah susah payah dilakukan kemudian rusak karena suatu amal perbuatan lainnya. Setelah beramal salih, maka tugas seorang mukmin adalah menjaga jangan sampai amal salih itu rusak atau terhapus karena suatu amal lainnya. Ada beberapa amal perbuatan yang bisa merusak amal salih. Kita memohon kepada Allah agar terhindar dari amal perusak amal kebaikan ini. Berikut ini ulasan singkatnya 1. Perbuatan Syirik Syirik adalah suatu keyakinan dan perbuatan yang mengadakan tandingan/sekutu terhadap kekuatan dan kekuasaan Allah SWT. Tandingan itu bisa berupa kekuatan pada benda mati seperti batu, gunung, gelang, kalung, bunga, patung, laut, sungai, dll. Bisa juga berupa makhluk hidup manusia, pohon atau hewan dengan meyakini akan kekuatan tandingan itu padahal segala kekuatan dan keselamatan adalah hanyalah dari Allah semata. Maka pelaku syirik –dari kalangan umat Islam maupun non muslim- meyakini dan mengamalkan perbuatan kesyirikan yang merupakan suatu kezaliman terbesar dan melecehkan keagungan Allah SWT serta menghapus amal-amal terdahulu. “Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan” QS Al An’am 88. 2. Murtad “…Maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan…” QS Yunus 32. Imam Al Qurthubi berkata, “Ayat ini memutuskan bahwa tidak ada tempat yang ketiga setelah kebenaran dan kebatilan.” Dan agama yang diridhai Allah dan jalan ditempuh Rasulullah Muhammad saw. hanyalah Islam, tak ada jalan lainnya. “Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam…” QS Ali Imran 19. Maka sangat merugilah orang yang murtad. “Siapa saja yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” QS Al Baqarah 217. 3. Perbuatan zalim Perbuatan zalim adalah memgambil hak orang lain secara paksa, tanpa keridaan si pemilik hak. Kezaliman adalah sumber kegelapan dan kerugian di dunia, lebih-lebih di akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah mereka yang datang pada Hari Kiamat dengan banyak pahala shalat, puasa, zakat, dan haji. Tapi di sisi lain, ia juga mencaci orang, menyakiti orang, memakan harta orang secara batil/zalim, menumpahkan darah, dan memukul orang lain. Ia kemudian diadili dengan cara membagi-bagikan pahalanya kepada orang yang pernah dizaliminya. Ketika telah habis pahalanya, sementara masih ada yang menuntutnya maka dosa orang yang menuntutnya diberikan kepadanya. Akhirnya, ia pun dilemparkan ke dalam neraka” HR. Muslim, Tirmidzi, dan Ahmad. 4. Dengki Kebaikan-kebaikan yang telah perbuat akan hangus gara-gara dengki. Rasulullah SAW bersabda, “Hindarilah dengki karena dengki itu memakan menghancurkan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar” HR Abu Daud. 5. Pemberian yang diiringi ucapan yang menyakiti hati si penerima “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima, seperti orang yang menginfakkan hartanya karena pamer di hadapan manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan Hari Akhirat …” QS Al Baqarah 264. 6. Memutus hubungan silaturahim dan persahabatan Nabi SAW bersabda, “Maukah aku beritahukan kepada kalian sesuatu yang lebih utama daripada puasa, shalat, dan sedekah?” Para sahabat berkata, “Baiklah ya Rasulallah.” Maka Nabi saw. pun bersabda, “Mendamaikan orang yang bermusuhan bertengkar karena merusak hubungan seseorang itu berarti mencukur. Saya tidak berkata mencukur rambut tetapi mencukur agama” HR Ibnu Hibban dan At-Tirmidzi.
6HAL YANG BISA MERUSAK AMAL. Posted by enamsifat sahabat. Rasulullah SAW, Nabi Muhammad SAW bersabda : "Enam perkara yang bisa melebur amal kebaikan : 1. sibuk mencari keburukan / aib orang lain , 2. keras hati , 3. terlalucinta dunia , 4. sedikit rasa malu , 5. panjang lamunan / khayalan dan.

Dalam kehidupan, tidak jarang kita melakukan kesalahan dan kekhilafan. Namun sadarkah bahwa dosa-dosa yang dilakukan ada beberapa yang dapat menghapus amal-amal kebaikan yang telah kita perbuat. Begitulah Ucap H. Fatullah Z membuka dakwah mengenai “6 Perkara yang Merusak Amal” melalui program Awadah Dakwah Festival. Lalu, apa saja 6 perkara yang merusak amal? Simak di bawah ini!6 Perkara yang Merusak AmalBerikut 6 perkara yang merusak amalAl istghlal bi’uyubil kholqi sibuk dengan aib orang lainSehingga lupa pada aib sendiri. Semut di seberang kelihatan sedang gajah dipelupuk mata tidak kelihatan. Allah Ta’ala berfirman ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺟْﺘَﻨِﺒُﻮﺍ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻣِّﻦَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﻥَّ ﺑَﻌْﺾَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﺛْﻢٌ ۖ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺠَﺴَّﺴُﻮﺍArtinya “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain” QS. Al-Hujurat 12Qaswatul qulub hati yang kerasKerasnya hati terkadang lebih keras dari batu karang. Sulit menerima nasehat. Allah subhânahu wa ta’âlâ berfirman ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮﺑِﻬِﻢْ ﻣَﺮَﺽٌ ﻏَﺮَّ ﻫَﺆُﻟَﺎﺀِ ﺩِﻳﻨُﻬُﻢْArtinya “…Dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata, Mereka itu orang-orang mu’min ditipu oleh agamanya.” QS. Al-Anfâl 49Hubbun dunya cinta terhadap duniaMerasa hidupnya hanya di dunia aja maka segala aktifitasnya tertuju pada kenikmatan dunia sehingga lupa akan hari esok di Ta’ala berfirman ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺣَﺮْﺙَ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﻧﺰﺩْ ﻟَﻪُ ﻓِﻲ ﺣَﺮْﺛِﻪِ ﻭَﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺣَﺮْﺙَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻧُﺆْﺗِﻪِ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻭَﻣَﺎ ﻟَﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﻣِﻦْ ﻧَﺼِﻴﺐArtinya ”Barang siapa menghendaki pahala akhirat niscaya Kami tambah pahala itu baginya, dan barang siapa menghendaki pahala dunianya niscaya Kami beri pahala baginya, dan tidak ada bagian yang dia peroleh di akhirat”. Asy-Syura 20Qillatul haya’ sedikit rasa malunya Jika seseorang telah kehilangan rasa malu maka akan melakukan apa saja tanpa takut dosa. Rasulullah shallallahu alaihi wa alihi wa sallam bersabda ﺇﻥَّ ﻟِﻜُﻞِّ ﺩِﻳﻦٍ ﺧُﻠُﻘًﺎ ، ﻭَﺇﻥَّ ﺧُﻠُﻖَ ﺍﻹﺳْﻼَﻡِ ﺍﻟﺤَﻴَﺎﺀArtinya “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.”HR. Ibnu Majah no. 4181Thulul amal panjang angan- anganMerasa hidupnya masih lama di dunia ini sehingga enggan untuk taubat. Nabi Shallallahu alaihi wa alihi wa sallam bersabdaﻳَﻬْﺮَﻡُ ﺍﺑْﻦُ ﺁﺩَﻡَ ﻭَﻳَﺒْﻘَﻰ ﻣِﻨْﻪُ ﺍﺛْﻨَﺘَﺎﻥِ ﺍﻟْﺤِﺮْﺹُ ﻭَﺍﻟْﺄَﻣَﻞُArtinya “Anak Adam menjadi tua dan dua perkara masih tetap ada padanya rakus dan angan-angan.”QR. Al-Bukhari dan Muslim dari AnasDhulmun la yantahi kezhaliman yang tak pernah berhentiPerbuatan maksiat itu biasanya membuat kecanduan bagi pelakunya, jika tidak segera taubat dan berhenti maka sulit untuk meninggalkan kemaksiatan Ta’ala berfirman ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻋَﻠِﻢَ ﻣِﻦْ ﺁَﻳَﺎﺗِﻨَﺎ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺍﺗَّﺨَﺬَﻫَﺎ ﻫُﺰُﻭًﺍ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻟَﻬُﻢْ ﻋَﺬَﺍﺏٌ ﻣُﻬِﻴﻦArtinya “Dan apabila dia mengetahui sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok. Merekalah yang memperoleh azab yang menghinakan.” QS. Al-Jaatsiyah 9Fatullah Z menjelaskan lebih dalam mengenai, “6 Perkara yang Merusak Amal” pada kajian Awadah Dakwah Festival 2020 melalui tayangan video berikut ini.

.
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/837
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/915
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/418
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/696
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/490
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/550
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/211
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/197
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/538
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/880
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/303
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/646
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/765
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/627
  • 3uxo2gm6zb.pages.dev/221
  • hadits tentang 6 perkara yang merusak amal