Indomie menjuarai daftar merek mi instan yang paling banyak dikonsumsi sepanjang tahun 2022 dengan persentase responden mencapai 88,6 persen. Disusul oleh merek Mie Sedaap dan Supermi dengan persentase masing-masing sebesar 68,9 persen dan 32,3 persen. Di urutan keempat diduduki oleh Lemonilo dengan persentase responden 25,9 persen.
Industri Mie Instan di Indonesia sangat kompetitif, dengan banyak perusahaan lokal dan internasional yang bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar. Persaingan harga dan kualitas produk dapat menjadi ancaman bagi perusahaan jika tidak dapat mempertahankan daya saingnya. 2. Regulasi dan kebijakan pemerintah: menjadi negara dengan konsumsi mie instan terbesar di dunia yaitu : Cina, Indonesia, Jepang, dan Vietnam. Berdasarkan survei yang dilakukan, Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat konsumsi mie instan yang tinggi. Pada tahun 2013, konsumsi mie instan masyarakat Indonesia sudah mencapai 14,9 miliar bungkus, atau mengalamiDaftar Mie Instan RI yang Tersandung Masalah di Negara Lain. Berikut daftar produk mi instan RI yang tersandung masalah di negara lain: 1. Mie Sedaap Soto. Badan Pangan Singapura (SFA) menarik produk Mie Sedaap Soto pada Oktober 2022 lalu. Tindakan ini dilakukan setelah mie dengan merk tersebut ditemukan mengandung etilen oksida.Profil Djajadi Djaja. Djajadi Djaja Chow Ming Hua adalah pria kelahiran 1941. Ia merupakan pengusaha sekaligus sosok penting di dunia industri mi instan di Indonesia. Ia mengawali bisnisnya pada 1959 bersama dengan teman sekolah menengah atasnya. Saat itu, ia mendirikan firma FA Djangkar Djati yang merupakan perusahaan di bidang penyaluran barang. Selain Indomie, Indofood memproduksi sejumlah merek mie instan lainnya, seperti Sarimi dan Supermi. Namun, Indomie menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan dari divisi mie instan Indofood. Pada 2009 lalu, total nilai penjualan mie instan meningkat 7,2 persen menjadi Rp 11,68 triliun dari Rp 10,90 triliun di 2008. Kenaikan ini disebabkan oleh